Sukses

Terlalu Dekat dengan Permukiman, Wapres Ingin Depo Pertamina Plumpang Direlokasi ke Pelabuhan

Kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara merembet ke permukiman warga di sekitarnya. Kebakaran hebat ini menyebabkan puluhan orang terluka, belasan lainnya meninggal dunia, dan ribuan warga mengungsi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap Depo Pertamina Plumpang bisa direlokasi ke kawasan Pelabuhan, sekitar PT Pelindo. Harapan itu disampaikan Wapres usai meninjau langsung lokasi permukiman warga yang terbakar di Koja, Jakarta Utara.

"Saya berharap supaya Depo ini supaya lebih aman itu bisa direlokasi di Pelabuhan di daerah Pelindo. Saya kira begitu," ucap Wapres kepada wartawan di lokasi kebakaran, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

Sebab, lanjut Ma'ruf, lokasi Depo Pertamina Plumpang saat ini cukup dekat dengan pemukiman padat penduduk khususnya Kampung Tanah Merah Bawah, RW 12. Sehingga, kawasan itu sangat rawan karena berdekatan dengan objek vital.

Sementara itu, dia melanjutkan, untuk kawasan pemukiman warga yang terbakar kedepannya akan dilakukan penataan agar daerah tersebut bisa lebih aman.

"Kemudian daerah ini akan ditata ulang, supaya lebih teratur lebih baik aman dan memenuhi persyaratan sebagai suatu daerah yang berada di wilayah ibu kota itu saya kira," ucapnya.

Secara terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa lokasi permukiman penduduk sangat dekat dengan objek vital Depo Pertamina Plumpang. Sehingga dirinya akan melakukan tata ulang agar antara objek vital dan pemukiman warga bisa aman.

"Jadi memang sejak awal kita sudah menekankan kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi kawasan objek vital. Saya rasa tidak hanya kilang tapi juga pupuk seperti yang saya tinjau di Sumsel itupun buffer antara titik keamanan dan tentu titik dari masyarakat itu masih terlalu dekat," ujarnya.

"Nah inilah yang mau kita zoning ulang tata ulang, tidak hanya di Pertamina, Termasuk PLN termasuk pupuk. Supaya batasan keamanan untuk bisa masyarakat tinggal," tambah dia.

 

2 dari 3 halaman

Kapolri Sebut Lokasi Depo Plumpang dan Permukiman Tak Ideal

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, jarak antara Depo Pertamina Plumpang dan lokasi pemukiman warga di sekitar wilayah tersebut tidak ideal. Hal itu disampaikan Sigit usai meninjau lokasi kejadian di Jalan Tanah Merah, Plumpang, Koja, Jakarta Utara. 

“Secara assessment tentunya lebih ideal kalau ada jarak,” kata Sigit usai meninjau lokasi pengungsian korban di RPTRA Rasela, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

Sigit menjelaskan, Depo Pertamina Pelumpang adalah salah satu objek vital (obvit) nasional yang berlokasi strategis. Artinya, penjagaan dari potensi bencana seperti kebakaran yang berdampak terhadap masyarakat.

“Plumpang kan menjadi satu wilayah obvit strategis dan harus dijaga dari resiko terjadinya permasalahan salah satunya bila terjadi kebakaran,” jelas dia.

Saat disinggung berapa jarak ideal antara obvit dengan pemukiman warga, Sigit menyatakan harus ada kajian total atau assessment dengan pelbagai pihak. Khususnya, terhadap warga yang tinggal di dekat obvit agar menerima bila harus dipindahkan atas alasan keamanan.

“Assessment itu perlu disosialisasikan dan harapan kita ada kesepakatan apabila ada pengaturan terkait dengan lokasi tempat tinggal tentunya harus ada upaya untuk mempersiapkan tempat baru,” Sigit menutup.

3 dari 3 halaman

Jokowi Minta Prioritaskan Penanganan Korban

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprioritaskan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Korban terdampak harus ditangani terlebih dahulu.

Perintah yang sama disampaikan Jokowi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Presiden telah memberikan arahan kepada Kapolri, Menteri BUMN, dan Gubernur DKI Jakarta. Intinya Presiden minta untuk mengutamakan evakuasi korban dan penanganan warga terdampak," ujar Deputi Bidang Protokoler, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Sabtu (4/3).

Bey menyebut Jokowi belum meninjau langsung tempat kejadian kebakaran di Plumpang. Namun, Jokowi telah meminta Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk melihat lokasi kejadian siang ini.

Presiden tidak ke Plumpang hari ini. Tapi, Presiden sudah berkoordinasi dengan Wapres yang akan meninjau hari ini," kata Bey.

Diberitakan, Depo Pertamina Plumpang terjadi kebakaran pada Jumat (3/3) malam. Berdasarkan informasi pemadam kebakaran, peristiwa terjadi sekitar pukul 20.16 WIB.

Sejauh ini, tercatat 17 orang meninggal dunia, termasuk tiga orang anak-anak. Selain itu, 49 orang luka-luka dan seribuan orang terpaksa mengungsi.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com