Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kawasan permukiman warga di dekat Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara, yang kebakaran merupakan zona air.
Menurut dia, kawasan itu seharusnya dibuat sungai untuk melindungi objek vital.
Baca Juga
"Tetapi memang zona ini memang harusnya zona air, entah dibuat sungai entah dibuat, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki," kata Jokowi usai mengunjungi tenda pengungsian korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Advertisement
Dia menyampaikan, Depo Pertamina Plumpang tidak aman apabila berdekatan dengan permukiman penduduk. Pasalnya, barang-barang yang ada di dalam depo sangat berbahaya bagi keamanan masyarakat.
"Karena barang-barang didalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan permukiman penduduk," jelas Jokowi.
Jokowi pun telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mencarikan solusi soal penataan Depo Pertamina Plumpang, pasca terjadi kebakaran.
Ia menyebut permukiman warga di dekat Depo Pertamina tidak bisa lagi ditinggali.
"Apakah Deponya yang digeser, apakah masyarakatnya yang digeser. Kalau digeser, tanahnya di mana. Harus segera ditemukan solusinya," tutur Jokowi.
Sebelumnya, sebanyak 297 warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara masih bertahan di pengungsian.
Hasil pemutakhiran data per Sabtu, 4 Maret 2023 malam pukul 22.23 WIB, seluruh pengungsi terbagi di dua titik yakni 71 orang di Kantor PMI Jakarta Utara dan 226 lainnya di RPTRA Rasella.
"Demi memenuhi seluruh kebutuhan dasar para pengungsi, PMI Jakarta Utara telah memberikan pelayanan khusus mulai dari permakanan, kesehatan maupun perlengkapan yang dibutuhkan selama masa darurat di pengungsian Kantor PMI Jakarta Utara," tutur Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Minggu (5/3/2023).
Akan Terus Melakukan Pendampingan
Menurut Abdul, BPBD DKI Jakarta bersama PMI dan relawan lainnya juga melaksanakan pendampingan dan dukungan darurat bagi warga pengungsi di RPTRA Rasella.
Adapun yang dilakukan yaitumendirikan dapur umum, pemenuhan kebutuhan permakanan tambahan, air bersih, sanitasi air, kebutuhan bayi dan balita, pengelolaan sampah, obat-obatan dan trauma healing.
“Seluruh pengungsi dalam kondisi sehat dan pegecekan kondisi kesehatan telah dilakukan oleh tim medis secara berkala. Disiagakan juga tiga unit mobil ambulance dengan sistem rujukan ke beberapa rumah sakit seperti RSUD, RS BUMN, RSCM, RS Polri dan RS Swasta,” jelasnya.
Advertisement