Sukses

Dasco: Evaluasi Direksi Pertamina Wewenang Menteri BUMN, DPR Hanya Beri Masukan

Dasco mengatakan, terkait dorongan evaluasi atau pergantian Direksi Pertamina, Dasco mengatakan hal tersebut adalah wewenang Menteri BUMN Erick Thohir.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara seharusnya bisa dihindari. Namun lantaran sudah terjadi, Dasco menyatakan diperlukan evaluasi menyeluruh Pertamina.

“Kejadian yang seharusnya bisa kita hindari. Namun, karena sudah terjadi, memang sebaiknya kita adakan evaluasi-evaluasi,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/3/2023).

Dasco mengatakan, terkait dorongan evaluasi atau pergantian Direksi Pertamina, Dasco mengatakan hal tersebut adalah wewenang Menteri BUMN Erick Thohir.

Namun demikian, DPR akan memberi masukan kepada Erick apabila diperlukan.

“Masalah evaluasi mengevaluasi direksi itu tentunya kewenangan dari Menteri BUMN, yang mungkin nanti dalam evaluasi-evaluasi bersama mitra kerja atau bersama Komisi VII juga akan mendapatkan masukan dari Komisi VII,” ujar Dasco.

Menurut Dasco, Komisi VII DPR segera memanggil direksi Pertamina untuk meminta penjelasan dan evaluasi.

“Dalam rangka evaluasi komisi VII akan mendengar atau memanggil mitranya yaitu Pertamina untuk kemudian mendengarkan bagaimana keadaan yg sesungguhnya, saya dengar juga Komisi VII akan mengadakan kunjungan ke lapangan yang Insyaallah akan diadakan pada waktu dekat,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Fokus Atasi Kebakaran dan Tangani Korban

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto meminta Pertamina fokus mengatasi kebakaran dan menangani korban dengan baik.

Mulyanto berharap meski dalam kondisi darurat Pertamina tetap dapat menyediakan pasokan BBM bagi masyarakat. Ia percaya Pertamina memiliki rencana kerja cadangan (contigency plan) yang memungkinkan pelayanan pengadaan BBM tetap berjalan meskipun terjadi musibah kebakaran di depo Plumpang.

"Pertamina perlu mengambil langkah untuk menutupi kekurangan pasokan distribusi BBM dan gas di wilayah Jabodetabek agar kegiatan ekonomi masyarakat lainnya tidak terganggu," ujar Mulyanto.

Menurut Mulyanto, pihaknya memberi kesempatan Pertamina untuk fokus terlebih dahulu pada korban baru kemudian fokus kepada penyebab kebakaran.

"Kita beri kesempatan kepada Pertamina untuk menyelesaikan masalah kebakaran ini dulu. Ini lebih penting karena menyangkut keamanan dan keselamatan orang-orang yang ada di kawasan depo dan lingkungan masyarakat sekitar. Kita jangan berpolemik dulu tentang penyebab kebakaran. Masalah itu bisa kita bicarakan setelah kebakaran diselesaikan dan penanganan korban sudah dituntaskan," imbuhnya.