Sukses

Hasto Benarkan Bertemu dengan Romahurmuziy, Bahas Koalisi?

Hasto mengatakan pertemuan tak hanya dilakukan dengan PPP, juga dengan partai lain.

 

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membenarkan ada pertemuan dengan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Romy, pada Rabu (1/3/2023).

"Kita kan saling bertemu dengan PPP, apalagi kita tetangga. Tinggal ketok pintu tetangga, kita bertemu," kata Hasto pada keterangannya, Senin (6/3/2023).

Hasto mengatakan pertemuan tak hanya dilakukan dengan PPP, juga dengan partai lain seperti Golkar, PAN yang satu koalisi dalam Koalisi Indonesia Membangun (KIB), termasuk juga bertemu Gerindra dan PKB yang ada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

"Pertemuan juga dengan Golkar, Gerindra, PAN, PKB kita sering berdialog sehingga tidak ada masalah," ungkap Hasto.

"PDI Perjuangan bekerja sama dengan partai-partai terutama yang memiliki kesejarahan dalam membangun republik ini," tandas Hasto.

Sebelumnya, pertemuan antara Hasto dengan Romy baru ramai dibicarakan publik setelah diunggah Romy di akun instagram pribadinya @romahurmuziy.

Romy mengungkapkan, pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi atas situasi dan kondisi politik nasional, serta membicarakan Sistem Pemilu yang tengah di-judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK).

Romy yang dikonfirmasi media mengatakan bahwa satu hal yang digarisbawahi dari pertemuan itu bahwa sebagai sesama partai ideologis dan historis, PPP dan PDIP sama-sama menyatakan siap menjalani sistem pemilu proporsional baik terbuka maupun tertutup.

Romy juga menyebut bersama Hasto bernostalgia tentang sejarah perjalanan duet PDIP-PPP pada saat Mega-Hamzah. Hal itu, agar bisa mengambil pelajaran untuk posisi masing-masing pada gelaran Pilpres yang akan datang.

 

2 dari 2 halaman

Coblos Parpol Untungkan PPP

 

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau biasa disapa Romy menilai, sistem pemilu dengan proporsional tertutup atau coblos partai akan lebih menguntungkan PPP ketimbang proporsional terbuka atau coblos caleg.

Sebab, dia menyebut banyak faktor yang menguntungkan PPP jika menggunakan coblos parpol, pertama partai berlambang Ka'bah itu mendapatkan angka maksimal pada pemilu melalui sistem coblos parpol.

"Kedua dari survey banyak lembaga, lambang partai paling ideologis adalah lambang PPP, karena asosiasinya sangat kuat dengan nilai-nilai perjuangan partai. Ketiga, memperjuangkan lambang ka'bah lebih mudah disosialisasikan kepada pemilih, utamanya aktivis masjid dan pesantren," kata Romy, saat dikonfirmasi, Senin (6/3).

Kemudian, memperjuangkan lambang dan nilai-nilsi perjuangan partai lebih terasa keikhlasannya ketimbang membela orang perorang. Dan terakhir, dewan pimpinan partai lebih berfungsi maksimal dalam memaksimalkan garis komando kampanye di setiap tingkatan.

Kendati demikian, dia menyebut akan patuh dan taat atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait siste pemilu 2024.

"Kita bersiap saja hadapi kemungkinan, bukan berubah haluan," imbuhnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com