Liputan6.com, Jakarta - Kepala Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara (Jakut) Harlem Simanjuntak mengatakan, arus lalu lintas (lalin) di sekitar lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara sudah kembali normal. Dia menyebut bahwa sudah tidak ada rekayasa lalin yang diberlakukan.
"Rekayasa lalin/pengalihan arus sudah tidak ada, sudah normal," kata Harlem kepada Liputan6.com, Selasa (7/3/2023).
Pada peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara menerapkan rekayasa lalin di sekitar kawasan tersebut.
Advertisement
Menurut Harlem, kendati sudah tidak diterapkan rekayasa ataupun pengalihan lalin, masih kerap terjadi kepadatan lalu lintas karena adanya aktivitas petugas dan pengungsi.
"Namun, kadang masih terjadi kepadatan karena masih ada beberapa kendaraan petugas yang parkir di sepanjang jalan dan beberapa aktivitas warga yang ada kaitannya dengan pengungsi," ungkap dia.
Adapun saat ini, terdapat dua pos pengungsian bagi warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yakni di Kantor PMI Jakarta Utara dan di RPTRA Rasella.
Selain itu, kepadatan lalin kadang juga disebabkan oleh adanya kendaraan petugas yang diparkir dari Jalan Koramil, Plumpang, Jakarta Utara.
"Masih ada juga kendaraan petugas yang parkir mulai dari Jalan Koramil sampai depan Hotel d'Arcici yang biasanya empat lajur menjadi dua lajur," kata dia.
Meskipun sudah tidak ada rekayasa lalin, Harlem menyatakan bahwa pihaknya masih menyiagakan petugas di dua titik jalan antara lain di Jalan Koramil dan Jalan Alur Laut
"Disiagakan di lokasi di dua titik Jalan Koramil dan juga Jalan Alur Laut," ujar dia.
Â
BPBD DKI Jakarta: 172 Orang Masih Mengungsi
Sebanyak 172 korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, masih mengungsi. Mereka tersebar di sejumlah lokasi pengungsian.
"Menurut data BPBD DKI hingga pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 172 jiwa," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta M Ridwan Ibrahim dalam keterangan resmi, Selasa (7/3/2023).
Ada dua pos pengungsian yang saat ini ditempati yakni, kantor PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasella. Sedangkan 39 jiwa lainnya masih dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta hingga pukul 06.00 WIB, korban meninggal berjumlah 18 jiwa. Sedangkan 39 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di 9 rumah sakit," ujar Ridwan.
Ridwan menyatakan bahwa BPBD DKI Jakarta terus bersiaga untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.
"Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinu," katanya.
Selain itu, bantuan berupa air mineral, sarung, selimut, mukena, terpal, matras, family kit, kidsware, sandang, kantong jenazah, sabun batangan, wipol, hand sanitizer, masker, kipas angin, alas tenda dan megaphone juga telah disalurkan kepada warga di pengungsian.
Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan bahwa juga tersedia pelayanan data kependudukan di dua tempat pengungsian oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta. Warga dilayani untuk keperluan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga permohonan akta lahir.
"Posko PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasela telah melayani 166 layanan, di antaranya cetak KTP, cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta lahir, dan konsultasi," jelas Ridwan.
Advertisement
3 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dipulangkan ke Keluarga
Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Ketiganya pun telah dipulangkan ke keluarga.
"Sudah tiga-tiganya dipulangkan, hari pertama satu, hari kedua, dua. Doakan bisa teridentifikasi dengan baik (jenazah lainnya)," tutur Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Usai peristiwa kebakaran, lanjut Hariyanto, RS Bhayangkara Polri menerima sebanyak 16 kantong jenazah dengan rincian sembilan tubuh laki-laki, enam perempuan, dan satu berisikan body part. Adapun yang berhasil teridentifikasi dan telah dipulangkan adalah tiga jenazah yaitu Syahrul Hidayatullah (28), M Bukhori (41), dan Iriana (61).
"Yang lain-lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk kita identifikasi dengan sidik jari. Kita mengandalkan gigi, kemudian properti, kemudian medis dan DNA. Jadi DNA sekarang masih proses, doakan dalam beberapa hari ke depan akan selesai," jelas dia.
Menurutnya, untuk pemeriksaan DNA membutuhkan waktu sekitar lima hari sampai dua minggu. Prosesnya pun bisa diambil dari tulang, darah dan lainnya.
"Kalau DNA alhamdulillah pada case ini masih semuanya Insya Allah masih bisa diperiksa semuanya. Kalau sidik jari, kemarin sudah diinformasikan oleh Kapus Inafis bahwa dari 15 ini hanya enam yang bisa, tapi yang keluar hanya dua atau tiga kemarin, itu yang kesulitan-kesulitannya. Kenapa? Karena ya tempat sidik jarinya sudah rusak," Hariyanto menandaskan.
Â