Liputan6.com, Jakarta - Cuaca berawan menyelimuti seluruh langit Ibu Kota hari ini, Rabu (8/3/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi tersebut bakal terjadi hingga malam nanti.
Sementara, peluang untuk hujan turun, diprediksi BMKG tak akan terjadi di seluruh wilayah DKI Jakarta sepanjang hari.Â
Lantas, bagaimana dengan keempat daerah penyangga Ibu Kota?
Advertisement
Baca Juga
Cuaca cerah berawan menaungi wilayah Depok, Bogor, Bekasi juga Tangerang pada pagi ini. Siang nanti, terkecuali Tangerang dilaporkan BMKG akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.Â
Berdasarkan peringatan dini cuacanya, BMKG juga melaporkan adanya potensi hujan lebat disusul petir dan angin kencang yang bakal terjadi di sebagian wilayah Bogor.Â
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor," imbau BMKG diperingatan dini cuaca, RabuÂ
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Bogor | Â Cerah Berawan | Â Hujan Ringan | Â Hujan Ringan |
Tangerang | Â Cerah Berawan | Â Cerah Berawan | Â Berawan |
BMKG Prediksi Musim Kemarau 2023 Lebih Ekstrem
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau 2023 lebih kering apabila dibandingkan dengan tiga tahun terakhir. Terlebih, ada potensi El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut hingga 60 persen.
"Apalagi ada potensi El Nino 50-60 persen, seandainya tidak ada El Nino pun ada wilayah yang musim kemaraunya lebih kering dari normalnya. Apalagi plus ada potensi El Nino," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi daring, Senin (6/3/2023).
Dwikorita menyampaikan bahwa pada 2023 ini puncak musim kemarau di Indonesia tidak terjadi secara bersamaan. Awal musim kemarau di sebagian wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada April dan menyebar di seluruh wilayah pada Mei-Agustus 2023.
Beberapa wilayah yang awal kemaraunya diprediksi maju meliputi sebagian wilayah Sumatera Utara, sebagian wilayah Jawa, sebagian kecil Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan dan sebagian Sulawesi.Â
Adapun wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal atau jadi lebih kering yaitu di Aceh bagian utara, sebagian sumut, Riau bagian utara, Sumatera bagian selatan.
Lalu, sebagian besar Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
Oleh sebab itu, BMKG memberikan rekomendasi menghadapi musim kemarau 2023 terutama pada wilayah yang mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering dari biasa agar lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.
"Ini adalah peringatan dini potensi kemarau yang relatif lebih kering daripada tiga tahun terakhir atau dibandingkan biasanya agar kita lebih bersiap menampung air hujan yang melimpah saat ini masih terjadi," ungkapnya.
Advertisement
Memanen Air Hujan
Pemerintah daerah diminta untuk melakukan pemanenan air hujan di saat musim hujan masih berlangsung. Air hujan dapat dialirkan untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya melalui gerakan memanen air hujan.
Dwikorita menjelaskan jika dibandingkan rata-rata klimatologis secara umum musim kemarau 2023 diprediksi normal dan di bawah normal. Di mana masing-masing ada sebanyak 337 zom yang normal dan di bawah normal atau sekitar 46,78 persen dari zona musim (zom).
Kemudian, 45 zona musim atau 6,44 persen diprediksi akan bersifat di atas normal yaitu musim kemarau lebih basah atau memiliki curah hujan lebih tinggi dari rata-ratanya.
"Wilayah meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian tengah, Sumatera Barat bagian selatan, sebagian kecil Jawa, sebagian kecil NTT, sebagian Kalimantan Utara, dan Sulawesi barat bagian utara," kata dia.
Sebagian besar wilayah Indonesia sebanyak 321 zom 45,92 persen akan akan mengalami pucak musim kemarau pada Agustus 2023 yaitu meliputi Sumatera Selatan bagian timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, sebagian Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian Pulau Sulawesi, sebagian Papua.