Liputan6.com, Jakarta - Dinilai mengemban tugas lebih besar lagi pasca-pandemi Covid-19, terutama dalam penerapan dan pengembangan kompetensi teknologi baru di dunia pendidikan, guru dan pendidik di Kota Tangerang bakal menerima dana insentif.
Kepala Dinas Pendidikan, Kota Tangerang, Jamaluddin mengungkapkan di 2023 ini, Pemkot Tangerang akan menyalurkan dana insentif ke 19.825 guru dan tenaga pendidik dengan jumlah alokasi anggaran sebesar Rp188 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Dengan rincian, pada tingkat TK/PAUD/RA ada 5.792 orang, Pusat Kegitan Belajar Masyarakat (PKBM) pada 220 orang, Sekolah Khusus (SKH) pada 257 orang, SD pada 7.051 orang, Madrasah Ibtidaiyah(MI) pada 1.659 orang, SMP pada 3.796 orang, dan Madrasah Sanawiah (Mts) dengan penerima 1.050 orang.
"Dana yang disalurkan Rp650 ribu per bulan selama 12 bulan. Namun, sistem penyaluran diberikan secara berkala yaitu tiga bulan sekali," kata Jamalludin.
Sehingga, setiap tiga bulan sekali, tiap guru akan menerima insentif sebesar Rp 1.950.000.
Data guru dan tenaga pendidik sebenarnya di Kota Tangerang mengalami peningkatan sasaran, jika dibanding pada tahun 2022, dengan jumlah penerima 19.151 orang.
"Lewat anggaran penyaluran dana insentif setiap tahunnya ini, Pemkot Tangerang memastikan mendukung penuh segala bentuk peningkatan pengelolaan sistem pemberian insentif bagi pendidik dan tenaga kependidikan," katanya.
Ganjar Serahkan Hibah Rp434 Miliar untuk Insentif Guru Agama
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyerahkan hibah bidang keagamaan dan pendidikan keagamaan tahun 2023 sebesar Rp 434.002.850.000. Jumlah tersebut akan diserahkan ke berbagai lembaga pendidikan keagamaan hingga rumah ibadah di Jateng.
"Ini bantuan keagamaan yang rutin kita berikan setiap tahun. Ada kelompok guru agama yang ada di Hindu, Kristen, Islam, yang hari ini bisa hadir, agama lain tadi tidak bisa hadir,” kata Ganjar usai menyalurkan hibah ke Ponpes Hidayatul Muhtadin, Desa Klandungan, Ngrampal Kabupaten Sragen, Jateng, Senin (20/2/2023).
Adapun, penyerahan hibah dibagi dalam empat peruntukan. Sebanyak Rp277.066.000.000 untuk 230.830 guru keagamaan, kemudian Rp27.404.150.000 untuk 182.361 siswa sebagai Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Madrasah Aliyyah, lalu Rp30.486.700.000 sebagai hibah keagamaan ke 790 lembaga, dan Rp99.046.000.000 kepada 2.256 lembaga sebagai hibah pendidikan keagamaan.
Ganjar mengatakan, hibah bidang keagamaan dan pendidikan keagamaan ini adalah bentuk perhatian Pemprov Jateng kepada seluruh civitas yang bersangkutan, khususnya guru agama.
Menurut Ganjar, guru keagamaan telah punya peran penting dalam memberikan pendidikan kebhinekaan terhadap anak. Ganjar mengatakan, hal ini penting ditumbuhkan dalam diri anak agar generasi penerus memiliki nilai-nilain toleransi.
Advertisement
Harapan Ganjar
Ganjar berharap, guru keagamaan bisa menjadi agen penyebar nilai-nilai itu kepada generasi muda Indonesia. Sehingga, kata Ganjar, masyarakat bisa merasakan suasana harmoni dalam kehidupannya.
“Harapan kita guru-guru ini bisa menjadi agen mereka menyebarkan damai, menyebarkan kebaikan, toleransi, budi pekerti kepada anak-anak. Sehingga mereka punya nilai-nilai yang sangat bagus dan berteman dengan yang beda suku, agama, golongan, status sosial,” tuturnya.
Dalam kunjungannya ke Ponpes Hidayatul Muhtadin, Ganjar menyerahkan hibah bidang pendidikan keagamaan sebesar Rp40 juta. Sebanyak 134 lembaga pendidikan keagamaan dan 66 lembaga/rumah ibadah juga hadir dalam acara itu.