Sukses

Pengacara Mario Dandy Mengaku Dapat Teror Lewat SMS dan Telepon Misterius

Sejak semalam, telepon Dolfie dan Basri, pengacara Mario Dandy Satrio beberapa kali dihubungi nomor-nomor misterius. Mereka juga menerima teror lewat pesan singkat.

Liputan6.com, Jakarta - Teror menghantui tim pengacara Mario Dandy Satrio, tersangka kasus penganiayaan terhadap David Ozora. Pesan-pesan tak jelas masuk ke telepon genggam pengacara Mario Dandy, Dolfie Rompas dan Basri.

Bahkan sejak semalam, telepon Dolfie dan Basri beberapa kali dihubungi nomor-nomor misterius. Mereka juga menerima teror lewat pesan singkat.

"Kami sebagai kuasa hukum, dari semalam kami mendapat semacam teror, jadi ada SMS yang masuk ke kami, nomor yang kami tidak kenali. Baik ke saya atau ke tim saya dan rekan saya, Basri itu sudah mulai ada," kata Dolfie di Polda Metro Jaya, Kamis (9/3/2023).

Dolfie menerangkan, sampai saat ini belum diketahui sosok pengirim pesan misterius tersebut. Dia mengakui, pesan yang diterima tidak bernada kasar, tetapi hanya menanyakan sesuatu yang tak jelas.

"Ini dia ada satu chat, tapi ada juga sebelumnya semalam itu kebetulan juga ada masuk kebetulan masuk ke nomor saya dan nomor beliau (timnya) bersamaan. Jadi kita tidak kenal nomor tersebut," ujar dia.

Dolfie mengimbau kepada pengirim pesan untuk menghentikan pesan-pesan teror. Dia berharap proses hukum berjalan secara profesional, dan kasus penganiayaan terhadap David Ozora yang dilakukan kliennya bisa segara dituntaskan secara terang.

"Kami berharap tidak adalah hal-hal seperti itu ya kan, kami di sini kan hanya mendampingi. Kami sebagai kuasa hukum tentu ya kami menjalankan juga profesi ya dan kita juga menjalankan perintah undang-undang, sehingga ya kita berharap biarlah ini proses berjalan secara profesional," ujar pengacara Mario Dandy.

 

2 dari 2 halaman

Isi Pesan yang Dianggap Teror Pengacara Mario Dandy

Sementara itu, penasihat hukum lain Mario Dandy, Basri menyampaikan, nomor-nomor misterius tersebut telah diblokir.

Dia lantas menunjukkan satu pesan yang isinya meminta untuk menghadap panitera pengganti. Padahal, dia tidak pernah mengurusi perkara tersebut.

"Saya blokir nomornya kan, ini salah satunya ya," ujar dia.