Sukses

Selebrasi Ala Ronaldo Tak Benar, Mario Dandy Ditegur Penyidik

Penyidik Polda Metro Jaya menegur Mario Dandy Satriyo gegara tak menunjukkan sikap selebrasi Cristiano Ronaldo atau CR7. Hal itu terjadi saat proses reka adegan yang dijalani oleh tersangka Mario Dandy Satriyo (20), Shane (19), dan peran pengganti AG.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya menegur Mario Dandy Satriyo gegara tak menunjukkan sikap selebrasi Cristiano Ronaldo atau CR7. Hal itu terjadi saat proses reka adegan yang dijalani oleh tersangka Mario Dandy Satriyo (20), Shane (19), dan peran pengganti AG.

Reka adegan digelar di Perumahan Green Permata Residences, Jalan Swadarma Raya, Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).

Mario Dandy awalnya memperagakan tendangan terakhir yang dilayangkan ke kepala David Ozora. Saat itu, Mario mengambil ancang-ancang. Namun, gerakannya dinilai tak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Penyidik sampai turun tangan untuk mencontohkan sikap Mario Dandy agar memperagakan sesuai dengan BAP dan rekaman CCTV yang dimiliki kepolisian. Lagi-lagi, Mario Dandy dianggap salah terutama pada saat selebrasi layaknya Cristiano Ronaldo atau CR7.

"Tidak, tidak seperti itu. Posisinya tidak seperti itu. Kamu lari ke sana, terus ke sana," kata penyidik sambil mempergakan.

Setelahnya, Mario kembali diminta memperagakan adegan selebrasi itu sesuai dengan contoh yang diberikan.

"Ini adegan yang dilakukan yang bersangkutan setelah melakukan adegan free kick," ucap penyidik.

 

2 dari 3 halaman

Usai Ketahuan Warga Lakukan Penganiayaan, Mario Dandy Mengakui AG Sebagai Adiknya

Misteri penyebab Mario Dandy (20) menganiaya David akhirnya terungkap pada saat rekonstruksi atau reka ulang adegan yang digelar di perumahan Green Permata Residence, Pesanggrahan, Jakarta Selatan Jumat (10/3). Pada saat itu Mario mengaku kalau kekasihnya AG (15) menjadi korban pelecehan oleh David (17).

Mulanya reka adegan memperlihatkan penganiayaan yang dilakukan oleh David dihentikan oleh Ibu N orangtua dari teman David yang pada saat itu sedang bertamu. Ibu yang melihat aksi keji itu meneriaki pelaku dari balkon rumahnya.

"Di saat yang bersamaan ada teriakan ‘Woi’ dari saksi ibu N," kata penyidik yang memandu acara rekonstruksi, Jumat (10/3).

Ibu N pun langsung menghampiri David yang sudah dalam keadaan tersungkur. Di saat yang bersamaan, N menanyakan maksud dari penganiayaan oleh Mario Dandy.

"Saya dari balkon lari keluar rumah saya tunjuk siapa kamu, ngapain kamu di sini. Kamu bukan tamu yang diundang," ujar ibu N seraya meneteskan air mata.

"Kami ngapain anak temen saya sampe bonyok begini," tanya N kepada Mario.

Mario menjelaskan bahwa AG yang dikatakan pada saat itu sebagai adiknya telah dilecehkan oleh korban David.

"'Dia melecehkan adik saya Tante' kata dia bilang begitu," ungkap ibu N saat rekonstruksi.

Setelahnya, suami dari N bersama dengan satpam sekitar langsung memanggil ambulans dengan dibantu oleh satpam sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

3 dari 3 halaman

AG Pacar Mario Dandy Tolak Pangku David Usai Diminta Tolong Ibu N

Aksi penganiayaan Mario Dandy baru terhenti setelah sosok Ibu N orangtua dari teman David berteriak. Ibu N juga meminta tolong kepada AG agar memangku David yang sudah tak berdaya, tapi ditolak.

Ibu N mengenakan baju berwarna biru bergaris putih dihadirkan sebagai saksi pada saat rekonstruksi kasus penganiayaan di perumahan Green Permata Residence Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ia sosok yang berhasil melerai kejadian keji itu.

"Di saat bersamaan ada teriakan "Woi’ dari saksi ibu N," kata penyidik yang memandu reka ulang adegan, Jumat (10/3).

Tidak lama setelah, pihak security pun datang ke lokasi disambut dengan ibu N. Pada saat itu pun David (17) sudah dalam kondisi yang tak berdaya lagi. Lantas Ibu N pun meminta kepada AG agar memangku David.

"Saksi ibu N membantu korban, dan N mengatakan ‘Boleh tolong kasih paha kamu ke bawah tangan saya sebagai bantal’," kata penyidik.

Bukannya membantu menolong pada saat itu, AG justru hanya memegangi kepala David.