Liputan6.com, Jakarta - Penampilan Mario Dandy Satriyo tetap nyentrik. Pakaian rompi tahanannya tampak rapih dengan warna oranye yang terang. Berbeda dengan Shane Lukas yang bergaya apa adanya. Bahkan, rompi tahanan juga lusuh.
Hal itu terlihat saat proses reka adegan yang dijalani oleh tersangka Mario Dandy Satriyo (20), Shane (19), dan peran penganti AG.
Mario Dandy mengenakan baju tahanan berwana oranye sambil mengalungkan name tag bertuliskan tersangka lengkap dengan identitasnya. Mario mengenakan celana pendek hitam.
Advertisement
Yang paling menyita perhatian alas kaki yang dipakai Mario Dandy. Dia mengenakan Sepatu Basket Nike Fly By Mid 2 berkelir hitam.
Apabila melansir dari sejumlah situs marketplace, harga sepatu Mario dibanderol dengan harga sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1.000.000.
Berbeda dengan Mario, Shane hanya menggunakan sendal merek Porto seharga Rp30 ribu.
Tak hanya penampilan, gelagat Mario Dandy pada saat rekontruksi juga menyedot perhatian. Keduanya tampak sedih pada saat memeragakan sejumlah adegan.
Bahkan, Shane sempat mengepalkan tangan ke atas mirip seperti orang yang sedang berdoa. Momen itu terjadi pada saat Mario Dandy memperagakan dengan brutal adegan penganiayan terhadap David.
Selebrasi Ala Ronaldo Tak Benar, Mario Dandy Ditegur Penyidik
Penyidik Polda Metro Jaya menegur Mario Dandy Satriyo gegara tak menunjukkan sikap selebrasi Cristiano Ronaldo atau CR7. Hal itu terjadi saat proses reka adegan yang dijalani oleh tersangka Mario Dandy Satriyo (20), Shane Lukas (19), dan peran pengganti AG.
Reka adegan digelar di Perumahan Green Permata Residences, Jalan Swadarma Raya, Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).
Mario Dandy awalnya memperagakan tendangan terakhir yang dilayangkan ke kepala David Ozora. Saat itu, Mario mengambil ancang-ancang. Namun, gerakannya dinilai tak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Penyidik sampai turun tangan untuk mencontohkan sikap Mario Dandy agar memperagakan sesuai dengan BAP dan rekaman CCTV yang dimiliki kepolisian. Lagi-lagi, Mario Dandy dianggap salah terutama pada saat selebrasi layaknya Cristiano Ronaldo atau CR7.
"Tidak, tidak seperti itu. Posisinya tidak seperti itu. Kamu lari ke sana, terus ke sana," kata penyidik sambil mempergakan.
Setelahnya, Mario kembali diminta memperagakan adegan selebrasi itu sesuai dengan contoh yang diberikan.
"Ini adegan yang dilakukan yang bersangkutan setelah melakukan adegan free kick," ucap penyidik.
Advertisement
Usai Ketahuan Warga Lakukan Penganiayaan, Mario Dandy Mengakui AG Sebagai Adiknya
Misteri penyebab Mario Dandy (20) menganiaya David akhirnya terungkap pada saat rekonstruksi atau reka ulang adegan yang digelar di perumahan Green Permata Residence, Pesanggrahan, Jakarta Selatan Jumat (10/3). Pada saat itu Mario mengaku kalau kekasihnya AG (15) menjadi korban pelecehan oleh David (17).
Mulanya reka adegan memperlihatkan penganiayaan yang dilakukan oleh David dihentikan oleh Ibu N orangtua dari teman David yang pada saat itu sedang bertamu. Ibu yang melihat aksi keji itu meneriaki pelaku dari balkon rumahnya.
"Di saat yang bersamaan ada teriakan ‘Woi’ dari saksi ibu N," kata penyidik yang memandu acara rekonstruksi, Jumat (10/3).
Ibu N pun langsung menghampiri David yang sudah dalam keadaan tersungkur. Di saat yang bersamaan, N menanyakan maksud dari penganiayaan oleh Mario Dandy.
"Saya dari balkon lari keluar rumah saya tunjuk siapa kamu, ngapain kamu di sini. Kamu bukan tamu yang diundang," ujar ibu N seraya meneteskan air mata.
"Kami ngapain anak temen saya sampe bonyok begini," tanya N kepada Mario.
Mario menjelaskan bahwa AG yang dikatakan pada saat itu sebagai adiknya telah dilecehkan oleh korban David.
"'Dia melecehkan adik saya Tante' kata dia bilang begitu," ungkap ibu N saat rekonstruksi.
Setelahnya, suami dari N bersama dengan satpam sekitar langsung memanggil ambulans dengan dibantu oleh satpam sekitar dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Â