Sukses

Gunung Merapi Erupsi, Awan Panasnya Berpotensi Hingga 7 Kilometer

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi muntahan awan panas atau Erupsi Gunung Merapi yang meletus 12.12 WIB bisa mencapai sejauh tujuh kilometer. Hal tersebut disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi muntahan awan panas atau Erupsi Gunung Merapi yang meletus 12.12 WIB bisa mencapai sejauh tujuh kilometer. Hal tersebut disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).

Muhari mengatakan berdasarkan, rekaman visual BPPTKG Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

Selai itu, juga nampak guyuran lava satu kali dengan jarak luncur 1500 meter ke barat daya suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Gunung Merapi juga terpantau.

Lebih lanjut, Muhari juga menyebut guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

 

2 dari 2 halaman

Merapi Batuk, Sejumlah Wilayah Dilanda Hujan Abu

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan ada luncuran awan panas dari Gunung Merapi pada siang ini, Sabtu (11/3/2023)

"Terjadi awan panas guguran di Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB," tulis BPPTKG dalam keterangan resminya.

BPPTKG menjelaskan arah luncuran awan panas itu ke Kali Bebeng atau Krasak. Hingga saat ini BPPTKG belum memastikan berapa jarak luncuran awan panas tersebut.

"Ke arah Kali Bebeng/Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," tulis BPPTKG melengkapi laporan.

Atas dasar itulah makaBPPTKG juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona bahaya Merapi.

'Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak," demikian keterangan BPPTKG.

Reporter: Rahmat Bayhaqi/Merdeka.com