Sukses

Mahasiswa UI Bunuh Diri Diduga karena Masalah Keluarga

Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) inisial MPD diduga meninggal akibat bunuh diri. Polisi mengatakan masalah keluarga diduga menjadi pemicu korban melakukan tindakan nekat tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) inisial MPD diduga meninggal akibat bunuh diri. Polisi mengatakan masalah keluarga diduga menjadi pemicu mahasiswa UI tersebut melakukan tindakan nekat tersebut.

Jasad korban ditemukan tergeletak di apartemen Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu, 8 Maret 2023.

Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno menerangkan, pihaknya sempat berbincang-bincang dengan salah satu saudara dari korban. Terungkap, MPD anak korban perceraian.

"Ngobrol saja sama saudaranya. Memang ada ini sih (masalah) orangtunya cerai," kata Tribuana saat dihubungi, Senin (13/2/2023).

Tribuana menerangkan, pihaknya belum bisa menarik kesimpulan masalah itu yang menjadi pemicu mahasiswa UI bunuh diri.

"Kurang lebihnya (dugaannya karena itu) tapi kita tidak bisa menyimpulkan ke situ," ujar dia.

Dia mengatakan, polisi tidak akan melakukan pemeriksaan lantaran dari hasil visum tidak ditemukan kekerasan. 

Sebelumnya, kematian korban pertama kali diketahui oleh sekuriti apartemen. Saat itu, terdengar suara seperti benda jatuh. "Setelah diperiksa ditemukan korban dalam keadaan tergeletak," terang dia.

Tribuana mengatakan, jasad korban kemudian dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Yang pasti dari hasil visum tidak terdapat luka-luka akibat penganiayaan. Kemudian dari pihak keluarga nolak untuk diautopsi," ujar dia.

Tribuana mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari sekurti. Kepada penyidik, pihak sekuriti mengaku sempat bertemu dengan korban di lobi apartemen sebelum kejadian itu.

"Katanya dia terlihat beraktifitas biasa saja, tidak terlihat ada masalah apa-apa," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Berpamitan Sebelum Bunuh Diri

Namun, Tribuana menemukan petunjuk berupa postingan di akun media sosial korban. Sebelum kejadian, korban membuat instagram stories. Adapun, isinya berupa permintaan maaf.

"Oh itu sebelum loncat pamitan sama keluarga sama teman-teman di IG story," ucap dia.

Terkait hal ini, pihaknya sempat menggali hubungan permintaan maaf dengan motif korban bunuh diri. Ia berbincang dengan saudara dari korban.

"Tidak ada permasalahan apa-apa," ujar dia.

Tribuana mengaku akan segera melakukan gelar perkara guna menghentikan kasus ini atau menerbitkan SP3. Dasarnya, penyebab kematian diduga murni bunuh diri dan keluarga menyatakan sudah mengikhlaskan kepergian korban.

"Kesimpulan bunuh diri. Karena di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kami temukan kursi. Balkon kan tinggi. Iya (ditepi)," tandas dia.

"Saya rasa perdalaman tidak terlalu sampai ke situ," ujar dia.

3 dari 3 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.