SMRC: Ace Hasan Paling Menonjol untuk Jadi Menpora Baru

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyetujui penguduran diri untuk menggantikan Zainudin Amali dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga. Soal penggantinya, Jokowi akan segera memutuskan siapa yang cocok menggantikan kader Golkar itu.

Peneliti Saiful Mujani & Research Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily cocok untuk mengisi kursi Menpora. Menurutnya, di antara kader Golkar lain, Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu paling potensial menggantikan Amali.

"Golkar sebenarnya memiliki banyak kader yang potensial menjadi Menpora. Namun yang paling menonjol saat ini adalah Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily," kata Saidiman saat dihubungi merdeka.com, Rabu (14/3).

Dia menilai, Ace memiliki kapabilitas yang sangat baik dan seorang doktor di bidang kebijakan publik. Ace juga sangat artikulatif dan dekat dengan media. Ini adalah modal yang sangat baik bagi seorang Menpora untuk bisa menyampaikan gagasan dan kebijakan di lingkungan Menpora kepada publik.

"Ini penting untuk mengembalikan kepercayaan publik. Tanpa kepercayaan dan legitimasi publik, saya kira akan sulit melakukan perubahan mendasar di kementerian ini, terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas olah raga nasional," tuturnya.

Selain itu, Ace juga memiliki modal sosial yang sangat baik lantaran bisa diterima oleh berbagai kalangan. Misalnya, Ace punya pengalaman di organisasi kepemudaan seperti HMI dan GP Ansor yang sangat dalam.

"Selain itu, dia adalah salah satu penggerak Reformasi. Integritas dan komitmennya untuk perubahan cukup teruji selama ini," terangnya.

"Ace juga dikenal sebagai loyalis presiden Jokowi yang sangat aktif. Ini juga penting digarisbawahi agar langkah seorang menteri tidak melenceng dari arah kebijakan yang ditetapkan oleh presiden," ucapnya.

Menurut Saidiman, latar belakang Menpora bukan tak hanya yang mesti paham mengenai olahraga. Tetapi, mengenai kepemimpinan dan manajerial yang dibutuhkan Kemenpora sekarang.

"Menpora kan bukan seperti pelatih sepakbola yang perlu tahu detil soal strategi memenangkan pertandingan. Saya kira kemampuan leadership dan manajerial jauh lebih dibutuhkan seorang menteri Kemenpora saat ini," pungkasnya.