Sukses

Seluruh Perjalanan KA Pangrango Bogor-Sukabumi Dibatalkan Imbas Longsor di Jalur Rel

Jalur kereta api (KA) Pangrango lintas Bogor-Sukabumi longsor tepatnya di area jalur rel KM 2+6/7 antara Stasiun Paledang dan Batu Tulis. Akibatnya, seluruh perjalanan KA Pangrango hari ini dibatalkan.

Liputan6.com, Bogor - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat pada Selasa (14/3/2023) malam membuat jalur kereta api di area jalur rel KM 2+6/7 antara Stasiun Paledang dan Batu Tulis ambles akibat longsor.

Akibat peristiwa tersebut, operasional perjalanan kereta api (KA) Pangrango lintas Bogor-Sukabumi  pun terganggu.

Kepala Humas (Kahumas) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan seluruh perjalanan KA Pangrango lintas Bogor - Sukabumi (PP) hari ini dibatalkan dampak bencana longsor tersebut.

"Upaya perbaikan jalur rel yang terdampak longsor dan cuaca ekstrem tersebut saat ini terus dilakukan seluruh tim Daop 1 Jakarta," kata Eva dalam keterangannya, Rabu (15/3/2023).

Jalur rel kereta api (KA) Bogor-Sukabumi longsor. Seluruh perjalanan KA Pangrango pun dibatalkan. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Calon pengguna kereta api yang sudah membeli tiket dapat melakukan proses pembatalan dengan penggantian biaya tiket 100 persen di Stasiun Bogor atau Paledang dan Sukabumi maupun stasiun lainnya.

"Proses pembatalan dapat dilakukan hingga 7 hari ke depan, dan calon pengguna yang terdampak pembatalan perjalanan KA Pangrango untuk sementara waktu dapat beralih ke moda transportasi lain," terangnya.

PT KAI Daop 1 Jakarta pun mengucapkan permohonan maaf atas gangguan operasional perjalanan KA Bogor-Sukabumi dampak longsor yang terjadi di area jalur rel KM 2+6/7 antara Stasiun Paledang dan Batu Tulis.

2 dari 2 halaman

5 Rumah Tertimpa Longsor, 2 Orang Tewas dan 4 Lainnya Hilang

Sementara itu, longsoran tebing jalur perlintasan Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi tepat di Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, Kota Bogor pada Selasa (14/3/2023) malam ini menimpa 5 unit rumah. Dua orang ditemukan meninggal dunia dan 4 orang lainnya masih hilang akibat bencana longsor tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Teofilo Patricio Freitas mengungkapkan, dua korban yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Mustopa (38) dan Al Fandy (2). Sementara empat orang lainnya belum ditemukan.

"Pagi ini pencarian korban hilang tertimbun longsor akan dilanjutkan," kata Teofilo di Kota Bogor, Rabu (15/3/2023) pagi.

Adapun identitas korban yang belum ditemukan atas nama Yuli Sumiati (65), M Yusuf (8 bulan) anak Mustopa, Cucum Sumiati (60), dan Azzam Azka Wahyudin (5).

Theo sapaan akrabnya mengatakan, peristiwa longsor ini terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa (14/3/2023) saat wilayah Bogor diguyur hujan deras. Tebing perlintasan KA Bogor-Sukabumi setinggi 30 meter dan lebar 15 meter itu longsor dan menimpa bangunan yang ada di bawahnya.

"5 rumah rusak berat, 1 tempat ibadah milik warga rusak berat," kata dia.

Tak hanya itu, longsor juga menyebab jalur perlintasan KA Bogor-Sukabumi menggantung. "Akses jalur kereta api tujuan Bogor - Sukabumi kondisinya menjadi menggantung sepanjang 15 meter," ucapnya.