Sukses

AHY Singgung Utang Negara Naik 3 Kali Lipat, PDIP: Zaman Jokowi Bangunan Mangkrak Hidup Lagi

Junimart tak menampik pernyataan AHY yang menyebut bahwa utang negara saat ini bertambah. Namun dengan bertambahnya utang, pembangunan di Indonesia dapat menyeluruh dan merata.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal utang negara naik tiga kali lipat dalam pidato politiknya. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) utang negara mencapai Rp7.733 triliun pada 2023. Ditambah utang BUMN mencapai Rp1.640 triliun.

Menanggapi hal itu, Politikus Senior PDIP Junimart Girsang menilai tak masalah jika utang negara naik namun sebanding dengan pembangunan infrastruktur yang merata. Dia menyebut, bahkan pembangunan yang mangkrak pada zaman pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat dihidupkan kembali.

"Kalau ada utang tapi kan ada faktanya pembangunan coba cek infrastruktur, coba cek pembangunan lain pasar segala macam ada semua," kata Junimart saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

"Jadi jangan utang bertambah sedikit tetapi enggak ada pembangunan, selama ini bagaimana? Banyak mangkrak tuh, zaman Pak Jokowi sekarang yang mangkrak-mangkrak hidup tuh, diberdayakan semuanya," sambungnya.

Junimart tak menampik pernyataan AHY yang menyebut bahwa utang negara saat ini bertambah. Namun dengan bertambahnya utang, pembangunan di Indonesia dapat menyeluruh dan merata seperti pembangunan infrastruktur di Papua.

Karena itu, politikus PDIP ini menilai tak masalah jika utang bertambah namun pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan baik dan merata. "Betul utang bertambah tapi untuk pembangunan jalan tol Papua dibangun, jalan tol dari Medan sebentar lagi itu depan mata saya loh," imbuhnya.

 

2 dari 2 halaman

Utang Negara Era Jokowi Bebani Pemerintahan Berikutnya

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, utang negara naik tiga kali lipat. Utang tersebut, menurutnya, akan membebani pemerintahan berikutnya.

Dampaknya, pemerintahan setelah Presiden Jokowi akan kesulitan untuk membiayai pembangunan nasional.

"Karena beban utang, ruang fiskal menjadi sangat terbatas. Tidak adil, jika akibat utang kelewat tinggi, akhirnya pemerintahan mendatang tidak leluasa membiayai kehidupan dan pembangunan nasional. Jangan menghukum pihak yang tidak bersalah," kata AHY saat menyampaikan pidato politik di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

 

Reporter: Alma Fikhasari

Merdeka.com