Sukses

DPR Puji Mendag soal Surplus Perdagangan 2022 Capai USD 54,46 Miliar, Minta Pemerintah Lebih Bersiap

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena nilai neraca perdagangan Indonesia 2022 mencetak rekor tertinggi dengan capaian surplus sebesar USD 54,46 miliar. Hal ini menuai pujian.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena nilai neraca perdagangan Indonesia 2022 mencetak rekor tertinggi dengan capaian surplus sebesar USD 54,46 miliar. Hal ini menuai pujian.

"Apresiasi atas kinerja Menteri Perdagangan bahwa Surplus Perdagangan tahun 2022 mencapai USD 54,46 miliar. Dan ini terbesar sepanjang sejarah," kata Anggota Komisi VI DPR RI Harris Turino dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).

Karena itu dia optimis. pasalnya, kinerja perdagangan luar negeri di tahun 2023 juga mengalami surplus sebesar total USD 9,36 miliar. "Di mana Januari 2023 surplus USD 3,88 miliar dan Februari 2023 surplus sebesar USD 5,48 miliar,” ungkap Harris.

Meski demikian, Ia pun mengingatkan, agar Zulkifli Hasan ini tetap memwaspadai penurunan kinerja ekspor dari pasar-pasar tradisional seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Tiongkok yang diprediksi banyak pihak.

"Maka Pemerintah harus mulai mempersiapkan diri dengan membuka pasar-pasar non tradisional seperti Afrika Barat, Afrika Utara dan Timur Tengah (Middle East and North Africa-MENA), Amerika Latin dan Meksiko. Di pasar non tradisional ini peranan Pemerintah akan lebih dominan," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD 3,87 miliar di Januari 2023. Capaian ini membawa optimisme kinerja perdagangan Indonesia di 2023.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 hari ini, Kamis (16/2/2023).

“Perdagangan di awal tahun ini menunjukkan kinerja yang cukup baik. Neraca perdagangan pada Januari 2023 menghasilkan surplus sebesar USD 3,87 miliar,” kata dia dalam keterangannya.

Surplus neraca perdagangan Januari 2023 terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar USD 5,29 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 1,42 miliar.

Komoditas penyumbang surplus nonmigas terbesar pada Januari 2023 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15),serta besi dan baja (HS 72) dengan total surplus mencapai USD 7,39 miliar.

Sementara itu jika dilihat berdasarkan mitra dagang Indonesia, negara-negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat,Filipina, India, Jepang, dan Malaysia berkontribusi terbesar terhadap surplus nonmigas pada Januari2023, dengan jumlah mencapai USD 3,87 miliar.

Dia menegaskan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 melesat jauh dibandingkan surplus bulan Januari tahun 2022 yang tercatat hanya sebesar USD 0,96 miliar.

Peningkatan surplus tersebut dikarenakan kinerja ekspor bulan Januari 2023 naik lebih tinggi,yakni naik 16,37 persen YoY, dibandingkan kinerja impor yang hanya naik 1,27 persen YoY.

 

2 dari 2 halaman

Tertinggi dalam Lima Tahun Terakhir

Kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2023 mencapai USD 22,31 miliar atau meningkat 16,37 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Nilai tersebut turun 6,36 persen jika dibandingkan Desember 2022 (MoM). Penurunan ekspor Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 menggambarkan pola tahunan dalam satu dekade terakhir.

Ekspor pada Januari tahun selalu lebih rendah dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya.Namun, jika membandingkan dengan ekspor bulan Januari dalam lima tahun terakhir (2019–2023),capaian ekspor pada Januari 2023 berhasil mencatatkan nilai tertinggi.