Sukses

2 Pendukung Atlet MMA Bersitegang di Istora Senayan, Begini Kronologi Versi Polisi

Polisi memastikan bahwa kericuhan dua kelompok pendukung atlet MMA di Istora Senayan berlangsung singkat. Tidak ada pendukung yang diamankan. Pertandingan pun dapat dilanjutkan dengan normal.

Liputan6.com, Jakarta - Dua kelompok pendukung atlet Mixed Martial Arts (MMA) terlibat ketegangan di kawasan Istora Senayan, Jakarta Pusat. Kejadian itu tak sampai berujung pada pertikaian karena pihak panitia langsung turun tangan meredam emosi kedua kelompok pendukung atlet MMA.

Peristiwa ini viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak dua pria berkaos hitam saling beradu mulut di sebuah lorong ruangan. Tak lama, datang pria berjaket melerai dan memboyong keduanya.

Di video lain, ketegangan massa kembali pecah. Kedua kelompok saling melempar umpatan dan berteriak-teriak tak jelas memancing keributan.

Terkait kejadian ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin angkat bicara. Dia menerangkan, penonton pertandingan Mixed Martial Arts (MMA) datang dari pelbagai daerah seperti dari Jawa Barat dan Jakarta.

"Itu hari Jumat atau Sabtu kemarin. Di antara mereka itu ada yang menggunakan bahasa daerah, dikiranya mengejek suporter penonton yang lain. Itu awalnya," kata Komarudin saat dihubungi, Senin (20/3/2023).

Komarudin menerangkan, seorang penonton mengucap kata 'anying'. Kata-kata itu diduga memicu ketersinggungan pendukung lain di Istora Senayan karena dianggap menghina. "Mereka lagi becandaan sama temannya. Cuman yang mendengar yang lain merasa terhina, tapi nggak," ujar Kapolres.

 

2 dari 2 halaman

Tidak Ada yang Diamankan

Komarudin menerangkan, kejadian itu tak berlangsung lama. Kepolisian dibantu panitia berhasil meredam ketegangan setelah memberikan pemahaman kepada kedua kelompok pendukung atlet MMA.

Dia juga memastikan, tak ada satupun yang diamankan akibat peristiwa tersebut. "Sekitar 5 menit (ketengangan). Tapi kita libatkan panitia melerai, enggak melebar kemana-mana. Pertandingan lanjut seperti biasa," ujar dia.