Sukses

BPBD Jakarta: Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jadi 31 Orang

Isnawa memastikan, sejak Kamis 16 Februari 2023, tepatnya pukul 18.00 WIB, sudah tidak terdapat pengungsi di posko pengungsian yang disediakan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperbarui data penanganan korban dan pengungsi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara. Per Selasa (21/3/2023) ini, tercatat korban meninggal jadi 31 jiwa.

Data ini diperoleh BPBP DKI Jakarta melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Sementara itu, sebanyak 13 orang lainnya masih dalam penanganan tim medis di dua rumah sakit.

"Total korban meninggal sebanyak 31 orang. Sedangkan, sebanyak 13 orang masih dalam penanganan tim medis di 1 rumah sakit. Pemprov DKI memastikan kondisi para korban dalam penanganan yang optimal," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).

Namun, kata Isnawa sejak Kamis 16 Februari 2023, tepatnya pukul 18.00 WIB, sudah tidak terdapat pengungsi di posko pengungsian yang disediakan. 

Isnawa menyampaikan bahwa selama penanganan korban kebakaran tersebut, pihaknya bersinergi dengan berbagai dinas terkait untuk menyalurkan berbagai bantuan yang terdiri dari makanan, pakaian, obat-obatan dan berbagai kebutuhan dasar lainnya. 

 

2 dari 2 halaman

442 Warga Terima Layanan Kependudukan.

Selain itu, pelayanan kependudukan juga diberikan kepada warga korban kebakaran depo Pertamina Plumpang oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Setidaknya hingga saat ini sebanyak 442 warga telah menerima layanan kependudukan.

"Adapun layanan yang diberikan antaranya layanan cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta kelahiran dan kematian, hingga konsultasi," ungkap Isnawa.

Selain itu, Isnawa menyebut berbagai bantuan untuk korban dan pengungsi telah disalurkan. Dalam hal ini, BPBD DKI Jakarta bersinergi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Dinas Sosial (Dinsos).

Â