Sukses

Antisipasi Banjir di IKN, Kementerian PUPR Bakal Bangun 4 Kolam Retensi

Kementerian PUPR akan membangun empat kolam retensi untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara.

Liputan6.com, Penajam Paser Utara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun empat kolam retensi untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Empat titik kolam retensi tersebut akan dibangun dengan mengikuti kontur tanah serta aliran sungai. Salah satu yang akan dikerjakan adalah kolam retensi daerah aliran sungai (DAS) Sangai di Kecamatan Sepaku.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Zulfi Fakhroni menjelaskan kolam retensi di DAS Sangai akan menampung air akibat pembukaan lahan dampak pengembangan ibu kota baru. Air akan lebih dulu masuk ke kolam dan mengalir melalui anak sungai.

“Lokasi dan alirannya kami biarkan alami,” katanya.

Zulfi menargetkan kolam retensi DAS Sangai ini mampu meretensi 53% air yang masuk. Ini karena kolam seluas 11,4 hektare tersebut mampu menampung debit air berkapasitas 250 meter kubik.

2 dari 3 halaman

Kapasitas Debit Air Selama 100 tahun

Kolam retensi ini merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir yang disiapkan Kementerian PUPR terutama untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Modelnya mengacu pada Q100 atau kapasitas debit air selama 100 tahun dan dalam rentang satu abad IKN harus aman dari banjir.

IKN sendiri sebenarnya memiliki topografi yang tinggi dan relatif aman dari banjir. Meski demikian air yang datang tetap harus dikelola.

“Aliran yang dimaksud berasal dari anak-anak sungai,” kata Zulfi.

Nantinya aliran dari anak sungai akan masuk ke dalam embung dan diarahkan masuk ke empat kolam retensi. Zulfi juga menjelaskan alasan pihaknya tak membuat sodetan karena ingin menghindari banyak penggunaan beton.

3 dari 3 halaman

Pembangunan IKN Berwawasan Lingkungan

Lebih lanjut, Zulfi menjelaskan pihaknya akan seminimal mungkin menebang pohon saat pembangunan kolam retensi. Pembangunan IKN yang berwawasan lingkungan ini merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo.

“Arahan Bapak Presiden, IKN menjadi kota yang hijau dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Zulfi juga menjawab isu banjir di wilayah IKN. Ia mengatakan hal tersebut sebenarnya genangan air karena tingginya curah hujan. Makanya saat ini PUPR juga sedang mengatasi potensi permasalahan dengan sejumlah proyek pengendalian banjir.

"Saat ini dalam proses pembebasan lahan,” katanya.

 

(*)