Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Hindu menghindari politik identitas di Hari Suci Nyepi 2023 ini. Terlebih menjadikan agama sebagai alat untuk mencapai tujuan politis.
Hal ini disampaikan Menag Yaqut dalam ritual Tawur Agung Kesanga dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka 1945 di pelataran Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/3/2023).
"Saya mengajak umat Hindu tidak menggunakan agama sebagai alat atau kepentingan pihak-pihak tertentu, dan tidak menjadikan agama sebagai politik identitas," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).
Advertisement
Adapun perayaan Hari Nyepi Nasional 2023 ini mengusung tema 'Melalui Dharma Agama Dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia'.
Yaqut menyimpulkan bahwa tema ini mempunyai arti ajakan kepada umat Hindu untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama dan warga negara, termasuk ikut menyukseskan pesta demokrasi 2024.
"Hari suci ini mengisyaratkan untuk mulat sarira dan pengendalian diri. Ini menandakan bahwa kita diingatkan oleh penguasa semesta untuk selalu menjaga perilaku agar tetap terkendali sesuai ajaran agama masing-masing," ucap Menag Yaqut.
Â
Ajak Umat Hindu Dukung Gerakan Nasional Revolusi Mental
Menurut Yaqut, perayaan Nyepi menjadi momen yang sangat baik untuk melakukan kontemplasi dan introspeksi diri mengenai tata laku yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.
Oleh sebab itu, dia berharap melalui Catur Brata Penyepian, umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan.
"Saya mengajak seluruh warga bangsa, khususnya umat Hindu agar menjadikan momentum Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 ini untuk menegaskan kembali dukungan umat Hindu pada Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan sejak tahun 2016 oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo," ucapnya.
Advertisement