Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, hadirnya bulan Ramadhan menjelang tahun politik adalah momentum agar masyarakat agar tidak tersulut emosi akibat provokasi dan hoaks.
Justru sebaliknya, dia mendorong bulan suci Ramadhan dapat dimanfaatkan untuk menjaga perdamaian dan keutuhan bangsa dapat terjaga.
Baca Juga
"Memasuki tahun politik, saya berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga perdamaian dan persatuan," kata Ma'ruf Amin seperti dikutip Kamis (23/3/2023).
Advertisement
"Tidak terprovokasi oleh berita-berita hoaks dan adu domba, serta memegang teguh komitmen kebangsaan," imbuh dia.
Ma'ruf Amin agar datangnya bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah dapat disambut dengan hati gembira dan penuh syukur, bukan hanya tidak makan dan minum.
'Ramadhan sudah selayaknya kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita, bukan semata menahan lapar dan dahaga," kata dia.
Selain itu, lanjut Ma'ruf Amin, bulan Ramadhan juga dapat dimanfaatkan oleh umat Islam memperbanyak rasa syukur atas berkah, nikmat, maupun juga tantangan yang selama ini telah dihadapi.
"Sekaligus menjadikan Ramadahn tahun ini sebagai momentum untuk bersyukur kepada Allah SWT, atas seluruh pertolongan-Nya yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia, sehingga kita mampu melewati aneka tantangan berat yang kita hadapi selama ini," kata dia.
Â
Salah satu yang menjadi sorotan dalam debat pertama calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 adalah minimnya Cawapres Ma'ruf Amin berbicara dalam debat.
Bulan Ramadhan, Jadi Ajang Memperbaiki Mentalitas Diri
Pada kesempatan yang sama, Ma'ruf Amin juga mengajak umat muslim agar dapat memperbaiki mentalitas, khususnya dalam pengendalian diri dan mempercayai segala hal yang telah menjadi ketetapan Allah SWT.
"Ramadhan juga menjadi momentum untuk memperbaiki mentalitas kita dalam mengendalikan diri, serta terus berbaik sangka terhadap segala ketetapan Allah SWT," kata dia.
Advertisement