Sukses

Kata Tim Kecil soal Peluang Tokoh NU Jadi Kandidat Cawapres Anies Baswedan

Sudirman Said menyebut bahwa Koalisi Perubahan terbuka terhadap semua opsi yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Anies Baswedan di Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengatakan, Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat, dan PKS bakal membantu bakal calon presiden Anies Baswedan dalam proses menjaring bakal calon wakil presiden. Dia menyebut bahwa Koalisi Perubahan terbuka terhadap semua opsi yang ada.

Saat ditanya peluang bagi tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi cawapres Anies, Sudirman mengaku opsi itu layak untuk dipertimbangkan. Kendati demikian, cawapres untuk Anies akan tetap mengacu pada lima poin kriteria yang ditetapkan dalam piagam kerja sama tiga partai.

"NU organisasi yang terbesar sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai suatu opsi, tapi nanti akhirnya mengerucut pada lima kriteria itu. Mana yang paling pas," ungkap Sudirman.

Selain itu, lanjut Sudirman, Koalisi Perubahan juga mempertimbangkan kerentanan politik masing-masing tokoh. Oleh sebab itu, meskipun basis massa tokoh tersebut besar akan percuma jika punya masalah semisal berurusan dengan hukum.

"Itu kita timbang semuanya, dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat. InsyaAllah waktunya masih cukup. Seluruh tahapan yang digambarkan dalam timeline dibicarakan dengan sangat terbuka. Dan kita tidak punya kekhawatiran bahwa proses pencarian cawapres akan menemukan hambatan," kata dia.

Adapun kriteria cawapres untuk Anies tercantum dalam piagam kerja sama Koalisi Perubahan. Setidaknya piagam itu memuat total enam poin kesepakatan antara lain sebagai berikut:

1. Kami Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera telah menyatukan tekad, tujuan, dan langkah perjuangan dengan membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)

2. Kami telah mencapai kesepakatan untuk secara bulat menetapkan Sdr. H. Anies Rasyid Baswedan, sebagai Calon Presiden 2025-2029

3. Kami memberikan mandat penuh kepada Calon Presiden, Sdr. H. Anies Rasyid Baswedan, untuk memilih Calon Wakil Presiden, dan membentuk pasangan yang mampu memenangkan Pemilu 2024, dengan kriteria sebagai berikut:

- Berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi, dan tingkat kerentanan politik yang rendah

- Berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi

- Berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif

- Memiliki visi yang sama dengan Calon Presiden

- Berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal

4. Bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

5. Bahwa kepada Calon Presiden diberikan keleluasaan untuk berkomunikasi guna membangun kerjasama dengan partai-partai yang kini memiliki kursi di parlemen untuk pada akhirnya dapat memperluas basis dukungan politik

6. Bahwa untuk menyelenggarakan keputusan KPP, dibentuk Sekretariat yang merupakan kelanjutan dari Tim Persiapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Tim Kecil)

2 dari 2 halaman

Koalisi Perubahan Buka Peluang Parpol Lain Bergabung

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan terbentuknya Koalisi Perubahan (Partai NasDem, PKS, NasDem) tidak menutup kemungkinan tiga partai membuka peluang bagi parpol lain untuk turut bergabung untuk mendukung Anies Baswedan.

Bahkan, kata dia, koalisi bakal diperluas dan jauh lebih progresif. "Ya diperluas pasti dan bahkan prakteknya akan lebih jauh progresif," kata Willy di Sekretariat Perubahan Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).

Menurut Willy membuka pintu selebar-lebarnya bagi parpol lain untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan juga menjadi salah satu strategi untuk memenangkan Anies pada gelaran Pemilu 2024.

"Strateginya satu saja Anies jadi presiden menang Pilpres 2024, taktiknya banyak hal," ungkap dia.

Willy menyampaikan bahwa saat ini tiga partai di poros Koalisi Perubahan menjadi modal dasar yang cukup untuk mengaet parpol lain yang belum menentukan sikap. Dia menyebut kesabaran berkomunikasi dengan parpol lain untuk bergabung juga menjadi strategi Koalisi Perubahan.

"Kesabaran itu menjadi salah satu variabel penting dalam menyusun strategi-strategi jadi kita bisa melihat dibutuhkan kesabaran tingkat dewa untuk kemudian bisa mendapatkan rezeki anak soleh itu," ungkapnya.

"Kalau enggak, yang penting komunikasi dilakukan terus itensitas komunikasi itu yang kemudian dapat membentuk koalisi jadi lebih besar," lanjut dia.