Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan sejumlah pernyataan terkait Mudik Lebaran 2023. Salah satunya Menhub Budi meminta masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran 2023 dengan menggunakan sepeda motor.
Pasalnya, kata dia, angka kecelakaan pemudik sepeda motor sangat tinggi kala memasuki musim mudik.
"Harus kita sampaikan kepada saudara-saudara kita yang tercinta bahwa seyogyanya tidak mudik menggunakan motor," kata dia dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 24 Maret 2023.
Advertisement
"Kami berkoordinasi dengan polisi Korlantas bahwa tingkat kecelakan paling tinggi adalag kendaraan motor. Apalagi, yang ditempuh itu dari 3-10 jam. Jadi melelahkan sekali," sambung Menhub Budi.
Selain itu, dirinya menyebut, terdapat dari sekian banyak titik Mudik Lebaran 2023 yang ada, terdapat tiga titik mudik yang sangat krusial yang menjadi perhatian pemerintah.
Dia menjelaskan, akan ada kenaikan pemudik dari 85 juta orang di tahun lalu menjadi 123 juta orang di 2023. Artinya ada kenaikan sekitar 47 persen untuk nasional.
"Pemudik ini menyebar dengan berbagai transportasi mulai dari laut, darat dan udara. Untuk jalur udara, kereta api dan laut, relatif bisa dikelola karena menggunakan sarana tiket sehingga bisa dikontrol," papar Menhub Budi.
Khusus untuk darat perlu pengelolaan yang lebih detail. Alsannya, 22 persen pemudik yang sebesar 123 juta orang tersebut akan menggunakan mobil, sedangkan 20 persen akan menggunakan motor.
Menurut Budi Karya, ada tiga titik krusial yang menjadi perhatian pemerintah. Pertama adalah dari Jakarta menuju Semarang. Kedua adalah angkutan dari Merak menuju Bakauheni, Dan ketiga penerbangan di Bandara Soekarno Hatta.
"Kalau di Soetta manageable, artinya kita bisa memastikan jumlahnya itu sesuai dengan kapasitas," terang dia.
Berikut sederet pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkait Mudik Lebaran 2023 dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Minta Warga Tak Mudik Lebaran Pakai Motor, Sebut Pemerintah Siapkan Mudik Gratis
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran 2023 dengan menggunakan sepeda motor. Pasalnya, kata dia, angka kecelakaan pemudik sepeda motor sangat tinggi kala memasuki musim mudik.
"Harus kita sampaikan kepada saudara-saudara kita yang tercinta bahwa seyogyanya tidak mudik menggunakan motor," kata dia dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 24 Maret 2023.
"Kami berkoordinasi dengan polisi Korlantas bahwa tingkat kecelakan paling tinggi adalag kendaraan motor. Apalagi, yang ditempuh itu dari 3-10 jam. Jadi melelahkan sekali," sambung dia.
Menhub Budi menyampaikan, total ada 123 juta masyarakat yang diprediksi akan mudik Lebaran 2023. Sebanyak 22 persen warga mudik dengan mobil pribadi, dan 20 persen menggunakan sepeda motor.
"Untuk mobil pribadi memang akan terjadi suatu penumpukan di (Tol) Cipali dan di (Pelabuhan) Merak," ucap dia.
Menurut dia, pemerintah akan menyelenggarakan mudik gratis dengan moda transportasi bus guna mengurai kepadatan kendaraan pribadi. Budi menyebut pihaknya menyiapkan 500 bus untuk mudik gratis.
"Saya harapkan kementerian lain dan swasta mengadakan mudik gratis, paling tidak untuk kalangan mereka sendiri," kata dia.
Â
Advertisement
2. Beberkan Tiga Titik Mudik yang Butuh Penanganan Lebih Maksimal
Menhub Budi Karya Sumadi menyebutkan terdapat dari sekian banyak titik mudik Lebaran 2023 yang ada, terdapat tiga titik mudik yang sangat krusial yang menjadi perhatian pemerintah.
Menhub menjelaskan, akan ada kenaikan pemudik dari 85 juta orang di tahun lalu menjadi 123 juta orang di 2023. Artinya ada kenaikan sekitar 47 persen untuk nasional.
Pemudik ini menyebar dengan berbagai transportasi mulai dari laut, darat dan udara. Untuk jalur udara, kereta api dan laut, menurut Budi Karya relatif bisa dikelola karena menggunakan sarana tiket sehingga bisa dikontrol.
Khusus untuk darat perlu pengelolaan yang lebih detail. Alsannya, 22 persen pemudik yang sebesar 123 juta orang tersebut akan menggunakan mobil, sedangkan 20 persen akan menggunakan motor.
Menurut Budi Karya, ada tiga titik krusial yang menjadi perhatian pemerintah. Pertama adalah dari Jakarta menuju Semarang. Kedua adalah angkutan dari Merak menuju Bakauheni, Dan ketiga penerbangan di Bandara Soekarno Hatta.
"Kalau di Soetta manageable, artinya kita bisa memastikan jumlahnya itu sesuai dengan kapasitas," ujar Budi.
Sedangkan untuk Merak, selama ini terdapat tujuh pelabuhan. Nantinya akan ditambah lagi pelabuhan yang beroperasi jika memang permintaan lebih dengan mempergunakan pelabuhan milik swasta.
Dengan langkah ini maka titik keberangkatan tidak terkonsenrtasi di Merak saja sehingga menimbulkan kemacetan dan antrean hingga berjam-jam.
Selain itu, Budi Karya juga meminta kepada PT Pelni untuk memindahkan kapal ke Merak. Langkah ini meniru apa yang telah dilakukan di tahun lalu.
Â
3. Tegaskan Akan Sanksi Maskapai yang Sewenang-wenang Naikkan Harga Tiket Pesawat
Kemudian, Menhub Budi meminta maskapai atau operator tidak sewenang-wenang menaikkan harga tiket pesawat saat musim mudik Lebaran 2023. Dia memastikan akan memberi sanksi tegas bagi maskapai yang menaikkan tarif secara berlebihan.
"Ada hal yang penting kami sampaikan kepada operator, tolong tidak menaikkan tarif sewenang-wenang. Kita tahu saudara kita butuh untuk mudik atau berlibur, operator supaya kooperatif jangan menaikkan satu tarif yang berlebihan," terang dia.
"Kita ada batas atas, apabila melampaui batas atas maka kami akan tegur dengan sanksi-sanksi yang tegas," sambung Menhub Budi.
Dia mengatakan, operator berupaya meningkatkan jumlah kapasitas selama musim mudik Lebaran. Salah satunya, dengan memperbanyak jumlah pesawat bagi pemudik.
"Upaya meningkatkan jumlah kapasitas itu bisa dilakukan dengan, satu, memperbanyak pesawat. Kalau memperbanyak pesawat itu dari awal sudah kita lakukan ramp check, sehingga kapasitas atau jumlah yang bisa terbang itu banyak," katanya.
Selain itu, kata dia, Kementerian Perhubungan juga menambah jam operasi bandara. Untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, jam operasional menjadi 24 jam.
"Soekarno-Hatta itu harus 24 jam. Kenapa? Supaya rotasi pesawat itu memang bergerak lebih maksimal. Kalau biasanya hanya 6 flight (penerbangan), ini bisa 8 flight sehingga jumlah yang diangkut lebih besar," tutur Budi Karya Sumadi.
Â
Advertisement
4. Batasi Lalu Lintas Truk Tronton Selama Periode Mudik Lebaran 2023
Menhub Budi mengatakan pemerintah akan membatasi lalu lintas truk sumbu tiga atau tronton selama periode mudik Lebaran 2023. Nantinya, truk tronton akan dilarang di jalan-jalan tertentu agar tak mengganggu arus lalu lintas mudik.
"Berkaitan dengan mobil barang, karena kita tahu di jalan tol itu, jalan arteri relatif mempunyai kapasitas menurun dengan adanya mobil barang 3 sumbu, satu kecepatan menurun, kedua volume membuat menjadi penyempitan," kata Budi Karya.
"Oleh karenanya, kami akan umumkan apa saja yang tidak boleh menggunakan jalan-jalan yang ditetapkan," sambungnya.
Dia menjelaskan aturan tersebut tidak berlaku bagi truk sumbu tiga atau truk tronton yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas (BBG), hewan ternak, pupuk. Kemudian, hantaran uang, bahan pokok, sayur mayur, hingga sepeda motor.
"Lalu satu lagi, (truk pengangkut) makanan dan minuman," ucapnya.
Budi menuturkan kendaraan pengangkut di luar pengecualian dapat menggunakan truk sumbu dua. Namun, truk pengangkut tersebut tidak boleh melebihi kapasitas yang ditetapkan.
"Kita akan asesment lihat kalau dia overload maka tidak boleh berjalan. Kenapa kita lakukan demikian? Tuk kalau overload kecepatanya kurang dari 60 kilometer maka perjalanan melambat," tutur Budi Karya Sumadi.
Â
5. Sebut 123 Juta Orang Akan Mudik Lebaran 2023, Naik 47 Persen dari Tahun Lalu
Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M mencapai 123 juta orang. Jumlah orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023 naik signifikan ketimbang pada tahun sebelumnya yang berjumlah 85 juta orang.
"Kami melaporkan bahwa terjadi satu kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang," kata Menhub Budi Karya.
Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 ini. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen.
"Kami lakukan ini dengan satu ketelitian, bisa dikatakan margin error-nya kurang dari 5 persen dan tahun-tahun yang lalu itu relatif sama," ujarnya.
Menurut dia, sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Karena itu, Budi memprediksi, akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak.
Â
Advertisement
6. Jumlah Pemudik Lebaran Naik, Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Atasi Kemacetan
Selain itu, Menhub Budi Karya akan menerapkan rencana rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan selama periode mudik Lebaran 2023. Terlebih, jumlah pemudik saat Lebaran tahun ini diprediksi naik 47 persen atau 123 juta orang.
Budi menjelaskan pihaknya akan menambah kapasitas sistem transportasi seperti kereta api, kapal laut, dan pesawat udara. Hal ini diharapkan dapat mengatasimasalah peningkatan lalu lintas selama musim libur Lebaran 2023.
"Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa kami confident ya dengan apa yang kita lakukan di kereta api, di laut, di udara, bahkan di penyeberangan, karena kapasitas yang kita sediakan sangat signifikan tambah gitu," kata Budi Karya dikutip dari siaran pers di situs resmi Sekretariat Kabinet, Sabtu (25/3/2023).
Kendati begitu, dia mengakui adanya potensi kemacetan lalu lintas di jalan tol Cipali. Oleh sebab itu, Kemenhub bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas mengatasi hal ini melalui arus lalu lintas satu arah, contraflow, dan aturan ganjil-genap.
"Cipali itu, dari Jakarta sampai kilometer 66 empat jalur, empat-empat, jadi delapan jalur. Dan, setelah kilometer 66 itu dua-dua jalur. Nah di situlah rekayasa lalu lintas akan dilakukan, baik itu one way, contraflow, atau satu lagi yang akan kita terapkan adalah ganjil genap," jelasnya.
"Ganjil genap ini memang kita hati-hati melakukan karena mengingat perjalanan dari Medan, dari Palembang, sampai Jakarta mesti tertunda tapi kita akan diskusikan," sambungnya.
Budi menuturkan bahwa rasio kapasitas terhadap volume (v/c rasio) sangat penting untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Dia menyampaikan kementeriannya akan kembali melakukan survei dua minggu sebelum liburan untuk mengevaluasi situasi.
Disisi lain, Kemenhub, Korlantas, dan Jasa Marga terus melakukan manajemen lalu lintas di jalan arteri dan tol lintas utara atau jalur lintas pantau utara (pantura) untuk mengantisipasi kemacetan arus mudik Lebaran.
Budi menyampaikan jalan arteri yang tadinya sempit sudah diperlebar, sehingga efektivitas pantura dapat ditingkatkan.
"Jalan arteri ini relatif sudah lebih efektif karena kalau enggak salah tadinya ada jembatan yang menyempit, dari tujuh itu sudah lima atau enam selesai, jadi penyumbatan tinggal satu, sehingga efektivitas lintas utara/pantura itu bisa diandalkan," tandas Menhub Budi.