Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menjelaskan soal temuan atas partai politik (parpol) yang terafiliasi kelompok teroris. Bahwa parpol tersebut telah tereliminasi dan bukan sebagai peserta Pemilu 2024.
"Ya pengurusnya. Ya tidak (satu orang) berapa orang, tetapi unsur-unsur pimpinannya, tapi itu kan parpol yang sudah tereliminasi tidak bisa ikut dalam pemilu," kata Boy kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (25/3).
Baca Juga
Meskipun bukan sebagai peserta pemilu, tujuan BNPT mengungkap temuan itu untuk menjaga kewaspadaan masyarakat dalam politik praktis. Sebab, ada pihak- pihak yang mencoba menyebarkan paham radikal melalui upaya politik.
Advertisement
"Kewaspadaan untuk masyarakat bahwa ada pihak-pihak yang tentunya melalui jalur-jalur demokrasi yang ada. Tapi platform kebangsaannya masih perlu kita verifikasi validasi lagi," terangnya.
Meskipun, Boy tak menyebut partai apa yang dimaksud terafiliasi dengan kelompok teroris. Tetapi, ia mengakui jika afiliasi teroris itu diisi oleh sejumlah pimpinan partai tersebut dan bahkan ada yang sudah berurusan dengan hukum.
"Ada (pimpinan), dan sudah ada juga yang berurusan dengan hukum juga. (Jumlah?) Saya tidak ngitung jumlahnya, tapi tokoh-tokoh tertentunya. Saya tidak bisa ngitung," tuturnya.
"Ada afiliasi dengan kelompok jaringan yang pernah dilarang, atau yang dilarang. Ada afiliasi," tambah dia.
Â
Â
Boy Rafli Mengaku Banyak Ajakan Masuk Parpol
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, mengaku mendapat banyak ajakan untuk terjun ke politik jelang pensiun. Ajakan itu disampaikan sejumlah pimpinan partai politik (parpol) dalam beberapa momen kepadanya.
"Ya, kalau pembicaraan-pembicaraan sebenarnya dalam konteks pembahasan diskusi sejumlah pimpinan partai ada," kata Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Namun, dia memaklumi bila tawaran untuk terjun ke politik kerap hadir kepada seorang jenderal yang telah masuk masa pensiun atau purnawirawan. Termasuk, dirinya yang akan purnawirawan sebagai Komjen dalam waktu dekat.
"Saya pikir juga wajar juga karena juga beberapa purnawirawan kan memilih untuk bergabung. Tentu juga sesuatu keinginan yang bagus setelah masa purna bakti, karena kan intinya kita ingin membangun bangsa dari jalur politik dalam kehidupan politik praktis," ucap Boy Rafli Amar.
Meski demikian, dia masih enggan menjawab secara gamblang ada atau tidaknya rencana bergabung ke partai politik mana apabila terjun ke politik. Dia mengaku masih ingin fokus menuntaskan masa bakti dan tugasnya sebagai Kepala BNPT.
"Tapi jujur saja untuk saya sendiri saya belum mengambil keputusan gimana, saya masih ingin fokus dulu untuk tugas. yang diberikan ke saya," ujar Boy.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.comÂ
Â
Advertisement