Sukses

Survei Indikator: Mayoritas Basis Pemilih PDIP Ingin Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

Sebanyak 61 persen pemilih PDIP ingin Ganjar Pranowo menjadi Capres 2024. Sementara yang menginginkan Puan Maharani hanya 2,6 persen, kalah jauh dari basis pemilih PDIP yang ingin Prabowo Capres 2024 yakni 13,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia mengungkapkan, mayoritas basis pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menginginkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Dari 23,5 persen elektabilitas pemilih PDI Perjuangan, 61 persen di antaranya memilih Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

“Sebagian besar basis PDIP ingin Ganjar menjadi capres,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara virtual, Minggu (26/3/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan, hanya 2,6 persen basis PDI Perjuangan yang memilih Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani untuk menjadi capres 2024. Basis PDIP justru lebih banyak memilih Prabowo Subianto yakni sebanyak 13,5 persen ketimbang Puan.

Selain basis PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo juga banyak dipilih oleh basis pemilih Partai Perindo sebanyak 62,5 persen, basis PPP sebanyak 38,1 persen, dan basis PKB sebanyak 33,9 persen.

Ganjar dominan dari basis PDI Perjuangan, Perindo, PPP, kurang lebih imbang dengan Prabowo pada basis PKB dan unggul pada kelompok yang puas atas kinerja Presiden Joko Widodo,” ucap Burhanuddin.

 

2 dari 2 halaman

Basis Pemilih Prabowo dan Anies

Kemudian, Prabowo Subianto sendiri kuat pada basis Gerindra sebanyak 53,6 persen dan basis PKB sebanyak 35,4 persen.

Lalu, Anies Baswedan kuat pada basis PAN sebanyak 61,4 persen, disusul NasDem sebanyak 53,7 persen, PKS 48,4 persen, Golkar 38,1 persen, dan Demokrat 23,0 persen.

“Prabowo dominan pada basis Gerindra, dan Anies pada basis NasDem, PKS, PAN, Demokrat dan basis yang kurang/tidak puas atas kinerja presiden Joko Widodo,” imbuhnya.

Survei Indikator ini digelar 9-16 Februari 2023 degan melibatkan 1.220 orang yang telah memiliki hak pilih dari seluruh provinsi di Indonesia sebagai sampel. Penentuan sampel dengan cara simple random sampling. Adapun tolerasi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Merdeka.com