Sukses

Polisi Akui Kesulitan Tangkap Pelaku Utama Pembacokan Pelajar SMK di Bogor

Polisi membutuhkan waktu untuk mengejar dan penangkap pelaku utama pembacokan pelajar SMK di Kota Bogor ini.

Liputan6.com, Bogor - Polisi mengaku masih kesulitan untuk menangkap pelaku utama pembacokan yang menewaskan Arya Saputra (15) pelajar SMK Bina Warga I Kota Bogor. Pasalnya, pergerakan pelaku yang masih berstatus pelajar ini sering berpindah-pindah lokasi sehingga lolos dari pantauan petugas.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian dan melacak keberadaan pelaku ASR alias Tukul (17).

"Petugas sedang membuntuti dan pengejaran, karena pelaku ini sering berpindah-pindah," ujar Bismo, Selasa (28/3/2023).

Untuk itu, kata Bismo, petugas membutuhkan waktu untuk mengejar dan penangkap pelajar SMK swasta di Kota Bogor ini.

"Pelaku ASR teridentifikasi masih berada di Bogor. (Orangtua) tidak menyembunyikan pelaku," ujar Bismo.

Bismo menjelaskan, peristiwa pembacokan terhadap Arya Saputra pelajar SMK Bina Warga I terjadi pada Jumat (10/3/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu, korban bersama empat temannya hendak menyeberang di lampu merah Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Saat korban dan temannya sampai di separator jalan, tiga pelajar yang menggunakan sepeda motor warna putih mendekati mereka. Pelaku ASR yang duduk paling belakang membacok korban dari arah belakang dengan menggunakan parang.

"Kelima pelajar ini rencananya mau pulang usai mengikuti ujian di sekolah, tiba-tiba dibacok oleh pelaku saat menyeberang," terangnya.

Korban sempat berjalan terhuyung-huyung hingga akhirnya jatuh di pinggir jalan. Korban kemudian meninggal di lokasi kejadian setelah sempat dibawa ke RS FMC Bogor.

 

2 dari 2 halaman

Pelaku Residivis Jambret

Pelaku pembacokan terhadap Arya Saputra, siswa SMK Bina Marga, hingga tewas, ternyata residivis kasus jambret. Pelaku diketahui berinisial ASR, seorang siswa SMK swasta di Bogor.

"Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku (ASR), segera kami tangkap. Dia adalah residivis kasus jambret. Mereka bertiga sekolah di sekolah yang sama," ujar Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Polisi Bismo Teguh Prakoso saat ungkap kasus tersebut di Mapolresta Bogor Kota, Selasa siang (14/3/2023).

Bismo menyampaikan ASR merupakan pelaku utama pembacokan terhadap AS. Ia berperan menyabetkan pedang panjang alias gobang ke bagian pipi hingga pangkal leher korbannya hingga tewas.

ASR keluar dari tahanan pada tahun ini dan kembali diterima sekolah SMK swasta karena mempertimbangkan hak asasi manusia. Namun, siswa berusia 17 tahun itu kembali melakukan tindak kriminal setelah kembali sekolah.