Sukses

Tangis Supriyono, Ayah Korban Hanyut Seketika Pecah Saat Peluk Mas Dhito

Supriyono yang masih tampak berkabung setelah kehilangan dua anaknya langsung menjatuhkan pelukannya ke Mas Dhito, Bupati Kediri untuk meluapkan rasa sedihnya.

Liputan6.com, Kediri Tangis Hendri Supriyono, ayah dua korban kakak beradik yang hanyut di saluran selokan Jalan Kapten Tendean, Kota Kediri seketika pecah saat Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengunjungi rumah duka.

Supriyono yang masih tampak berkabung langsung menjatuhkan pelukannya pada orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu untuk meluapkan rasa sedihnya.

Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri itu pun membalas pelukan pria berusia 46 tahun itu dan meneguhkan hatinya.

“Kersane gusti nyukani yang terbaik kagem jenengan (Kehendak yang maha kuasa memberikan jalan terbaik),” kata Mas Dhito sembari tetap memeluk pria yang tak melepaskan tasbihnya itu.

“Apa yang mungkin saget kulo bantu, kulo bantu pak,” imbuh Mas Dhito.

Mendampingi kedua orang tua korban, nampak pihak keluarga dan tetangga ikut serta menemui bupati muda tersebut. Kepada kedua orang tua korban, Mas Dhito menyampaikan ucapan bela sungkawa atas insiden yang telah terjadi.

"Saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga bapak Supriyono dan ibu Sulastri," kata Mas Dhito.

2 dari 3 halaman

Kronologi Hanyutnya Kakak Beradik di Aliran Selokan

Kedua kakak beradik yang menjadi korban hanyut di aliran selokan di Kota Kediri tersebut M Alvian Sausa Endriano, 10 tahun dan adiknya M Rohman Endriano, 4 bulan. Kejadian nahas itu terjadi Sabtu (25/3) malam setelah wilayah Kediri diguyur hujan deras sejak sore hari hingga menjadikan aliran air selokan meluap ke jalan.

Waktu itu, sepulang dari Jabon Kecamatan Banyakan, Hendri bersama Sulastri dan kedua anaknya yang berboncengan motor hendak perjalanan pulang begitu melintas di lokasi tiba-tiba motor yang ditumpangi mogok. Saat sang ayah membenahi motor, Sulastri bersama kedua anaknya tak mengetahui berada di tepi selokan hingga terpeleset dan terperosok.

Dalam insiden itu, Sulastri berhasil diselamatkan, namun kedua anaknya ikut terbawa arus. Setelah semalam dilakukan pencarian pada Minggu (26/3) pagi korban M Rohman Endriano, 4 bulan ditemukan dalam keadaan telah meninggal, sedang sang kakak masih terus dalam pencarian tim gabungan bersama relawan.

"Langkah yang kami lakukan selain pencarian kita juga akan memberikan pendampingan untuk mengobati trauma yang masih dialami keluarga," ungkap Mas Dhito.

3 dari 3 halaman

Korban Hanyut Masih Dalam Proses Pencarian

Selain kedua anaknya yang hanyut terbawa arus, pasangan Hendri Supriyono dan Sulastri masih memiliki seorang anak sulung bernama Juwita yang duduk di kelas VII SMP 1 Wates. Saat rumahnya didatangi bupati, pelajar ini pun hanya duduk berdiam di samping kedua orang tuanya.

Dihadapan bupati dan semua orang yang hadir malam itu, Hendri Supriyono menyampaikan permintaannya untuk dibantu doa supaya jasad anaknya yang berusia 10 tahun dan masih dalam pencarian segera dapat ditemukan.

"Saya sudah tidak mau kehilangan anak untuk kedua kalinya pak," ucapnya

Proses pencarian korban M Alvian Sausa Endriano pun terus dilakukan tim gabungan bersama relawan. Sebagian menyusuri aliran selokan sepanjang sekitar lokasi kejadian sampai ke anak sungai di sebelah Utara, sebagian melakukan pencarian di Sungai Brantas.

"Berdasarkan SOP, pencarian dilakukan sampai dengan tujuh hari. Kita berharap semoga dalam proses pencarian ini korban segera ditemukan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Edy Suprapto.

 

(*)

Video Terkini