Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Blok Politik Pelajar, Delpedro Marhaen menilai, pemerintah telah gagal dalam merespon gairah politik generasi muda. Hal itu dicerminkan dari sikap kritis mahasiswa yang diganjar dengan sanksi saat menggelar forum diskusi atau pun turun ke jalan saat menyampaikan aspirasi.
“Saat ini generasi muda sedang dalam posisi berpartisipasi penuh dalam demokrasi. Itu dibuktikan dengan beragam aksi mengkritisi kebijakan pemerintah dan parlemen dari tahun ke tahun” ujar Delpedro saat diskusi OTW 2024 yang mengangkat tema “Gairah Pemuda dan Demokrasi” yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKOPI di Hotel Erian, Jakarta Pusat, seperti dikutip Kamis (30/3/2023).
Baca Juga
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengatakan, peran anak muda di partai politik sangat signifikan. Sebab, banyak ide dan gagasan lahir dari para generasi muda tersebut.
Advertisement
"Jadi antar generasi harus saling mengisi peran masing-masing dan melakukannya dengan baik," ujar Wibi dalam kesempatan senada.
Menambahkan hal terkait, Ketua Bidang Politik PP Pemuda Muhammadiyah Andreyan Noor menyebut, pemuda seharusnya bisa merebut proses kepemimpinan, terutama proses di Parlemen.
Dia mendorong, pemuda harus bisa scale up dari proses politik di jalanan menjadi proses politik di Parlemen agar aspirasi mampu menembus ke tembok Istana.
Melihat sudut pandang pemuda, Wasekjen PB HMI Muh Jusrianto berpendapat dari tahun ke tahun secara kualitas generasi muda selalu tumbuh melebihi generasi sebelumnya.
“Pada momentum 2024 peran pemuda sangat penting. meski memiliki latar belakang berbeda, namun masih harus dalam garis kepentingan nasional," ujar dia.
Anak Muda Diyakini Dapat Berpartisipasi dalam Organisasi Parpol
Jusrianto yakin, anak muda dapat berpartisipasi dalam organisasi partai politik, agar ide-ide segar yang dimiliki dapat dibawa dan disalurkan ke ranah politik praktis.
Terakhir, dalam diskusi ini, Ketua PP GP Ansor Saiful Rahmat Dasuki mewanti bahwa hubungan antara generasi tidak dapat diputus begitu saja. Hal itu didasari dari transnasionalisme sudah masuk ke Indonesia. Artinya, secara tidak langsung dapat menggerogoti politik kebangsaan kita.
"Peran kesadaran politik anak muda yang harus dikedepankan dan pemuda harus berpartai agar ide-ide cemerlang dan kebersamaan dapat diaplikasikan di partai politik,” dia menandasi.
Advertisement