Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kebijakan pro rakyat Menteri BUMN Erick Thohir dinilai dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Kondisi tersebut pun berdampak positif pada peningkatan elektabilitas Erick Thohir dalam bursa cawapres 2024.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani melihat, melonjaknya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres tentu bukan hal mengejutkan. Hal ini mngingat kerja-kerja besarnya di Kementerian BUMN yang sangat berdampak ke masyarakat
Baca Juga
“Ada pengakuan dan penerimaan terhadap kinerja Erick Thohir baik sebagai Menteri BUMN maupun pengusaha," tutur Arsul dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Selama tiga tahun menakhodai BUMN, kata dia, kebijakan Erick Thohir banyak memberi dampak terhadap kemaslahatan ekonomi masyarakat. Kondisi itu tentu membuat tingkat keterpilihan Erick Thohir semakin terus meningkat pesat.
Dia menilai, sejumlah program dan terobosan Erick Thohir baik di pemerintahan maupun pada sektor lainnya sangat dirasakan langsung oleh berbagai lapisan masyarakat Tanah Air.
"(Erick Thohir) memiliki kontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan olah raga,” ucap Arsul.
Misalnya saat diberi mandat menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI). Jauh sebelum itu, mantan Presiden Inter Milan ini juga berhasil menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia.
Tak hanya di bidang olahraga, Erick Thohir juga berhasil membayar kepercayaan warga Nahdliyin dengan menyukseskan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-100 Nahdlatul Ulama (NU). Kontribusi-kontribusi ini tentu membawa berkah elektoral tersendiri bagi Erick Thohir.
“Selain terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, aktivitas Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Harlah Satu Abad NU juga turut menyumbangkan akseptabilitas dan elektabilitas dirinya,” ucap Arsul Sani.
Survei Terbaru IPI, Erick Thohir Cawapres Favorit
Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan pada dua periode Februari dan Maret 2023, di mana salah satunya melihat elektabilitas dari sejumlah tokoh yang maju di Pemilu 2024, khususnya sebagai calon wakil presiden.
Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir masuk dalam salah satu nama yang mendapatkan banyak kepercayaan masyarakat, terutama terkait kontestasi menjadi calon wakil presiden.
"Terkait preferensi publik terhadap calon wakil presiden, Erick Thohir tampak menunjukkan perubahan paling positif ketimbang nama-nama lainnya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilisnya secara virtual, Minggu (25/3/2023).
Adapun survei kali ini bertajuk "Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Dua Surnas Terbaru".
Menurut Burhanuddin, hanya Erick Thohir yang menunjukkan peningkatan dukungan pada simulasi 18 nama semi terbuka, sementara nama lainnya cenderung stagnan.
“Pada simulasi Sembilan nama calon wakil presiden, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan AHY menunjukkan peningkatan dukungan, tapi Erick Thohir cenderung meningkat paling besar,” ungkap Burhanuddin.
Sementara pada simulasi 7 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%. Begitu pula dengan simulasi 5 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thoir melonjak dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
Burhanuddin menyebutkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menurun dibandingkan dengan elektabilitas Erick Thohir. Pada simulasi 5 nama, elektabilitas Ridwan Kamil menurun dari 25,2% pada November 2022 dan 25,9% pada Desember 2022 menjadi 22,0% pada Februari 2023.
“Di antara lima nama cawapres, perubahan terjadi terutama pada Ridwan Kamil dan Erick Thohir yang menunjukkan pola terbalik. Pada saat elektabilitas Ridwan Kamil menurun signifikan kedipilihan Erick Thohir justru meningkat tajam,” ungkapnya.
Kelima nama yang masuk pada simulasi 5 nama tersebut adalah Ridwan Kamil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Khofifah Indah Parawansa, dan Agus Harimukti Yudhoyono
Adapun survei dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari dan Maret 2023.
Pada periode pertama, dilakukan pada 9-16 Februari dengan 1.220 responden. Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret, menempatkan 800 responden. Margin of error 2,9 dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement