Sukses

Sidang Kasus Penganiayaan David Ozora Kembali Digelar, Jaksa Tanggapi Nota Keberatan AG Pacar Mario Dandy

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang terhadap AG pacar Mario Dandy pada Jumat, (31/3/2023).

Liputan6.com, Jakarta Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang terhadap AG pacar Mario Dandy pada Jumat, (31/3/2023). Pada sidang kali ini, Jaksa akan menanggapi nota keberatan atau eksepsi yang diajukan oleh kuasa hukum AG.

"Setelah penyampaian eksepsi kemarin, JPU akan diberi kesempatan untuk memberikan tanggapannya hari ini," ujar Pejabat Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).

Djuyamto menyebut, sidang tanggapan Jaksa atas nota eksepsi AG akan dilangsungkan pukul 08.00 WIB. Namun pada sidang ini, akan berlangsung secara tertutup mengingat terdakwa merupakan anak di bawah umur.

Pada sidang sebelumnya, kubu AG telah ajukan nota keberatan yang pada intinya mempersoalkan syarat formil dalam dakwaan yang disusun JPU. Namun pihak kuasa hukum AG enggan untuk merincinya.

"Tidak bisa kami share karena UU SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak)," kata kuasa hukum anak AG, Mangatta Toding Allo, saat ditemui usai sidang, Kamis (30/3/2023).

Untuk diketahui, AG dan Shane Lukas (19) turut serta mendukung penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20). Khusus untuk AG dipersangkakan dengan Pasal premier 353 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP mengenai perbuatan itu mengakibatkan luka berat.

2 dari 2 halaman

AG Pacar Mario Dandy Terancam 12 Tahun Penjara

Sementara primer kedua, yakni Pasal 355 ayat (1) tentang penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu. AG diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. Atau Pasal 56 ayat 2 mengenai mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan.

"Sedangkan untuk pasal ketiga, Pasal 76 C jo Pasal 80 ayat (2) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU No 23 tahun 2022 tentang perlindungan anak," kata Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Syarif Sulaeman Nahdi, Rabu (29/3).

Hingga sejauh ini ketiga pasal yang diterapkan oleh Jaksa masih serupa dengan sangkaan pasal dari penyidik Polda Metro Jaya.

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka