Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus berupaya mempercepat penurunan stunting dan mengurangi kemiskinan ekstrem di beberapa kabupaten wilayah Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy usai melakukan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo beserta Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, pada Selasa (28/3) kemarin.
Baca Juga
Dimana, rapat tersebut dilakukan dalam rangka evaluasi paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024 serta Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Advertisement
"Pada ratas tersebut, Bapak Presiden menegaskan agar jajaran menteri memilih strategi besar dalam mencapai visi Indonesia emas 2045," kata Muhadjir Effendy dikutip dari postingan instagram pribadi miliknya.
Dalam konteks pembangunan manusia, kata Muhadjir, dirinya bersama jajaran di Kemenko PMK juga terus berupaya dalam percepatan penurunan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem dan revitalisasi sistem pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
"Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Percepat Penurunan Stunting
Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang tergolong tinggi di Indonesia. Diketahui, stunting adalah kondisi di mana seorang anak gagal tumbuh dengan baik dalam proses perkembangannya.
Mengantisipasi hal itu, Campaign.com bersama RSUD Kebayoran Baru mengampanyekan soal pencegahan stunting sebagai bentuk upaya penurunan angka stunting di Indonesia ke warga Jakarta.
“Campaign.com melakukan rangkaian kampanye #PahlawanMasaDepan, mulai dari mengadakan kompetisi memasak di Instagram, menyelenggarakan kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForChange, hingga penyuluhan pencegahan stunting di RSUD Kebayoran Baru pada Selasa (21/3),” kata Program Officer Campaign.com, Intan Siagian melalui siaran pers diterima Jumat, (24/3/2023).
Intan mencatat, sebanyak 50 warga mendapat penyuluhan seputar stunting, serta pentingnya pemenuhan gizi ibu dan anak. Menurut Intan, banyak anggapan yang salah bahwa pencegahan stunting baru dilakukan ketika bayi sudah lahir. Padahal, pencegahan yang efektif adalah dengan menyeimbangkan asupan gizi pada perempuan sejak usia remaja.
“Pasalnya, sejumlah penyakit yang kerap diderita di usia muda, seperti anemia, dapat menyebabkan kurangnya cadangan nutrisi untuk janin yang kelak dikandung,” tutur Intan.
Advertisement