Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, terjadi kecelakaan hingga menewaskan satu korban. N selaku kakak korban MS (19) pun berencana untuk melaporkan kecelakaan yang menewaskan adiknya itu ke Propam Mabes Polri.
Sebab, dirinya menilai penyelidikan kasus yang ditangani Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan cenderung stagnan.
Baca Juga
"Polisi bilang masih terus melakukan pengembangan dengan mencari saksi-saksi, penguat saksi, dan lain-lain. Makanya kami berencana untuk melaporkan kasus ini ke Divisi Profesi dan Penanganan (Propam) Polri demi mempercepat penyelidikan," ujar N saat dikonfirmasi, Minggu 2 April 2023.
Advertisement
Adapun, N mengaku mengetahui jika MM adalah anak petinggi Polri dari surat keterangan MM yang tinggal di Komplek Polri, Slipi, Jakarta Barat. Meskipun, dari pihak kepolisian tak ada yang mengkonfirmasi soal anak petinggi polisi tersebut.
Belakangan pun terungkap, MM pengemudy Mercy tersebut merupakan anak dari Kepala Biro Operasi Polda Nusa Tenggara Barat (Karo Ops NTB) Komisaris Besar atau Kombes Abu Bakar Tertusi. Hal itu disampaikan Plh Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Lalu M Iwan Mahardan.
"Iya benar (MM anak Kombes Abu Bakar Tertusi)," kata Iwan, Senin 3 April 2023.
Selain itu, artis senior sekaligus model Ira Riswana juga mengakui MM merupakan anaknya. Ira merupakan istri Kombes Abu Bakar Tertusi.
"Jadi gini memang benar yang pengemudi mobil Mercy itu anak saya," kata Ira saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin 3 April 2023.
Berikut sederet fakta terkait kecelakaan yang menewaskan korban MS dan melibatkan anak polisi seperti dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Keluarga Korban Akan Lapor Propam, Tahu Polisi dari Surat Keterangan Dikirim dari Kompleks Polri
N selaku kakak korban MS (19) berencana untuk melaporkan kecelakaan yang menewaskan adiknya ke Propam Mabes Polri. Sebab, ia menilai penyelidikan kasus yang ditangani Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan cenderung stagnan.
"Polisi bilang masih terus melakukan pengembangan dengan mencari saksi-saksi, penguat saksi, dan lain-lain. Makanya kami berencana untuk melaporkan kasus ini ke Divisi Profesi dan Penanganan (Propam) Polri demi mempercepat penyelidikan," ujar N saat dikonfirmasi, Minggu 2 April 2023.
Selain ke Propam Polri, N juga mengaku akan melayangkan aduan ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM. Upaya ini dilakukan, karena ia merasa ada hal janggal berkaitan dengan pengemudi mobil yang diduga anak petinggi Polri.
"Iya, soalnya polisi hanya menyudutkan kami. Ini nyawa adik kami sudah enggak ada. (Tujuan aduan tersebut) Dipercepat, dan yang kemarin salah bikin laporan palsu itu, itu mau kita laporkan semua," kata dia.
Ada pun, N mengaku mengetahui jika MM adalah anak petinggi Polri dari surat keterangan MM yang tinggal di Komplek Polri, Slipi, Jakarta Barat. Meskipun, dari pihak kepolisian tak ada yang mengkonfirmasi soal anak petinggi polri tersebut.
"Dari surat keterangan Maulana Malik Ibrahim tinggal di Jalan Komplek Polri, Slipi. Dan konfirmasi dari pengacaranya dan mengiyakan kalau dia itu anak dari Bapak Abu dan Ibu Ira," jelas N.
Â
Advertisement
2. Polres Jaksel Benarkan Pengemudi Anak Polisi
Polres Metro Jakarta Selatan membenarkan pengemudi Mercedes-Benz berinisial MM (18) adalah anak dari anggota Polisi. MM terlibat kecelakaan yang menewaskan MS (19) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/3) dinihari.
"Saya enggak tahu batasan anak petinggi Polri. Yang jelas anak polisi betul," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando, Minggu 2 April 2023.
Namun, Bayu enggan untuk merinci terkait orang tua dari MM. Sebab pihaknya mengklaim hanya fokus dengan kasus kecelakaan sesuai fakta di lapangan. Siapa yang salah dan pihak mana yang benar, ia memastikan semuanya akan ditetapkan sesuai fakta.
"Jadi saya pun enggak bisa dipaksa untuk mentersangkakan atau menyalahkan dari pihak manapun. Baik itu yang anak polisi, maupun yang sana. Tapi biarlah fakta yang menyampaikan," terang Bayu.
Â
3. Kronologi Kecelakaan yang Disampaikan Polisi dan Akan Segera Lakukan Gelar Perkara
Ada pun lanjut Bayu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan. Sejauh ini, kesimpulan dari kecelakaan tersebut masih sama seperti temuan awal bahwa MS dan SB (19) yang berboncengan turut menerobos lampu merah sehingga ditabrak MM.
Kecelakaan itu terjadi saat pengemudi MM (18) melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sesampainya di perempatan Kementerian Pertanian, mobil itu menabrak motor yang dikendarai SB (19) dengan membonceng MS (19).
"Kalau mau bicara siapa yang menyebabkan kecelakaan, yang terobos lampu merah. Iya menerobos lampu merah. Itu hasil keterangan saksi," ucap Bayu.
Bayu menjelaskan, pihaknya bakal melakukan gelar perkara dalam kasus tewasnya pelajar MS (19) usai terlibat kecelakaan dengan pengemudi Mercedes-Benz atau Mercy berinisial MM (18), anak dari anggota Polisi, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu dini hari 12 Maret 2023.
"Dalam waktu dekat mungkin di minggu depan ya, maksudnya Senin, Selasa, atau Rabu ini, kami akan melakukan gelar perkara dengan melibatkan Propam, Wasidik, Bidkum, dan juga Itwasda selaku pengawas," ucap Bayu.
Bayu mengatakan, dugaan awal penyebab kasus kecelakaan ini, akibat dari MS dan SB (19) yang berboncengan kala itu, turut diduga menerobos lampu merah.
"Jadi tolong disampaikan bahwa menerobos lampu merah itu dugaan awal penyebab kecelakaan. Tapi juga kami, dari pihak kepolisian, lagi mencari mungkin ada kelalaian lain," ucap dia.
"Yang dilakukan oleh pengemudi Mercy yang ada unsur pidananya. Kami lagi menunggu, hasil TAA (Traffic Accident Analysis). Itu lah yang dapat menjadi dasar kami untuk menentukan tahapan ini akan dilanjukan ke penyidikan atau seperti apa," tambah dia.
Bayu menambahkan, apabila nanti kasus ini dilanjutkan ke tahap penyidikan dengan menemukan adanya unsur pidana dan alat bukti, barulah penyidik akan melakukan proses rekonstruksi kasus kecelakaan.
"Mungkin setelah gelar perkara ya (proses rekonstruksi)," jelas Bayu.
Â
Advertisement
4. Terungkap, Pengemudi Merupakan Anak Karo Ops Polda NTB dan Artis Senior Ira Riswana
Teka-teki sosok pengemudi Mercedes-Benz berinisial MM (18) yang terlibat kecelakaan dan menewaskan pengendara motor MS (19) akhirnya terkuak. MM pengemudy Mercy merupakan anak dari Karo Ops Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Komisaris Besar (Kombes) Abu Bakar Tertusi.
"Iya benar (MM anak Kombes Abu Bakar Tertusi)," kata Plh Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Lalu M Iwan Mahardan saat dikonfirmasi, Senin 3 April 2023.
Kemudian ternyata, MM juga merupakan anak artis senior sekaligus model Ira Riswana.
"Jadi gini memang benar yang pengemudi mobil Mercy itu anak saya," kata Ira saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan.
Ira yang merupakan istri Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Abu Bakar Tertusi ini mengaku dirinya selaku orang tua MM telah mengikuti segala prosedur hukum yang dijalani anaknya atas kasus kecelakaan tersebut.
"Dan di sini perlu saya jelaskan dari hari pertama kejadian proses sudah berjalan. Saya ada di sini satu kali 24 jam menemani anak saya. Waktu itu saya masih di Makassar saya pulang langsung hari itu juga, saya temani anak saya di sini pemeriksaan semua sudah dijalankan dengan dengan baik," beber Ira.
Â
5. Ira Riswana Tegaskan Anaknya yang Kemudikan Mercy Tak Dapat Perlakuan Khusus
Dalam kasus kecelakaan yang sudah ditangani Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Ira Riswana mengklaim anaknya yang merupakan pengemudi Mercy ini tidak mendapatkan perlakuan khusus. Semua pihak diproses hukum sebagaimana mestinya, sama dengan masyarakat pada umumnya.
"Dan saya juga tidak mendapatkan perlakuan khusus, tetap diperiksa di tempat yang memang seharusnya," tuturnya.
Tak lupa, Ira dalam kesempatan ini turut mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga MS. Walaupun begitu, Ira berharap semua pihak bisa mengikuti dan menghormati proses hukum yang masih berlangsung.
"Jadi saya juga sebagai seorang ibu saya turut berbelasungkawa saya tahu rasanya bagaimana kehilangan seorang anak ini namanya kecelakaan bukan sebuah pembunuhan dan memang siapa yang mau kena celaka itu kan tidak ada gitu," ucapnya.
Â
Advertisement
6. Ira Riswana Bantah Anaknya Kabur Usai Tabrak Remaja hingga Tewas, Serahkan Kasus ke Polisi
Kemudian Ira Riswana membantah anaknya berinisial MM (18) kabur usai terlibat kecelakaan lalu lintas di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu dini hari 12 Maret 2023. MM merupakan pengemudi Mercy yang menabrak pelajar berinisial MS (19) hingga tewas.
"Saya di sini, saya tegaskan bahwa anak saya tidak lari, yang membawa anak membawa almarhum MS dan SB ke rumah sakit," kata Ira.
Ira menyampaikan, anaknya turut mendampingi MS dan SB di rumah sakit sampai proses pertolongan pertama selesai. Bahkan, perwakilan keluarga telah mendampingi sampai prosesi pemakaman korban dan menyatakan siap bertanggung jawab.
"Kalau dibilang keluarga tidak ada di rumah almarhum itu tidak benar. Kakaknya anak saya yang paling besar itu ada di sana. Mulai dari rumah sakit sampai sebelum proses sampai setelah pemakaman mereka ada di sana," katanya.
"Jadi mudah-mudahan apa semua fakta yang kita omongin ini berimbang gitu loh dan yang paling penting dengan korban SB itu juga hubungan kami baik tidak ada apa-apa sampai sekarang pun kami masih ngurusin mereka," sambung Ira.
Atas kasus kecelakaan maut ini, Ira pun menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik Satlantas Polrestro Jaksel. Hal itu mengingat, anaknya MM telah dianggap dewasa dan sudah ada tim penasihat hukum yang mendampingi.
"Anak saya sudah 18 tahun. Dan dia sudah cakap hukum. Makanya saya langsung menunjuk kepada kuasa hukum, dan kuasa hukum yang menyelesaikan semuanya. Bukan tidak ada itikad baik," ujar istri Karo Ops Polda Nusa Tenggara Barat Kombes Abu Bakar Tertusi ini.
Â
7. Ibu Korban Sebut Belum Ada Itikad Baik dari Pelaku
Orang tua Muhammad Syamil Akbar (18) akhirnya buka suara terkait kecelakaan yang menimpa anaknya. Dalam kecelakaan itu, Muhammad Syamil tewas setelah sepeda motor yang ditumpangi ditabrak Mercedes Benz GLA.
Pengemudi Mercy itu berinisial IMM, anak petinggi Polri, Karo Ops Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Komisaris Besar (Kombes) Abu Bakar Tertusi, dan artis senior, Ira Riswana.
Ibu korban, Nurhayati, menyatakan tidak ada iktikad baik dari pihak pengemudi Mercy untuk menyelesaikan kasus ini.
"Anakku meninggal, ini sudah hari ke-23 ya. Yang sama sekali dari pihak penabrak belum ada itikad baik," ujar Nurhayati kepada wartawan, Senin 3 April 2023.
Padahal, kata Nurhayati, dari awal menerima tangan terbuka untuk duduk bersama mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan kasus ini. Walau hatinya hancur karena sang anak tewas dengan cara tragis, Nurhayati tetap mencoba ikhlas, asal pihak pengemudi Mercy ada iktikad baik.
"Tapi semua itu tidak ada sampai detik ini," ujar Nurhayati.
Kata Nurhayati, justru dari Satlantas Wilayah Jakarta Selatan yang datang. Nurhayati menjelaskan, pada Rabu pekan lalu, justru Kasat Lantas Wilayah Jakarta Selatan dan jajaran yang datang menemuinya dan menjelaskan kronologi peristiwa.
Mereka memberikan penjelasan bahwasanya korban sebagai pengendara motor yang bersalah karena menerobos lampu merah. Hatinya pun makin hancur.
"Begitu ditekankan kalau pengendara motor yang bersalah, bu," ujar Nurhayati.
Â
Advertisement
8. Ibu Korban Kecelakaan Ingin Pertanggungjawaban
Nurhayati menegaskan tetap meminta pertanggungjawaban kepada pengemudi Mercedes Benz GLA yang menabrak anaknya dengan kecepatan tinggi sampai airbag-nya juga pecah.
"Kenapa tidak diperiksa? Kenapa tidak ditahan?" tanya Nurhayati.
Berdasarkan keterangan polisi, kata Nurhayati, pengemudi Mercedes Benz GLA telah menjalani pemeriksaan pada 13 Maret seusai kejadian. Namun, Nurhayati merasa heran karena terkesan si penabrak lebih ditutupi. Justru latar belakang pengendara baru terkuak baru-baru ini di media.
"Saya ingin transparansi, saya ingin terbuka agar khalayak juga tahu seperti apa prosesnya," ujar Nurhayati.
"Saya ingin kebenaran terungkap, saya ingin diselesaikan sampai tuntas, saya ingin keadilan untuk anak saya, almarhum Muhammad Syamil Akbar. Tolong para penegak hukum bisa lebih transparan menyampaikan ini. Jika itu benar, katakan benar. Jika salah, katakan salah," Nurhayati menambahkan.
Nurhayati menekankan keadilan dan kebenaran harus ditegakkan. Nyawa anaknya sudah melayang dan tidak bisa dikembalikan.
"Jangan karena kami orang kecil. Kami ingin bisa diperlakukan adil, siapa pun orang itu, anak petinggi siapa pun," tutup Nurhayati.