Liputan6.com, Jakarta Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 menyisakan sejumlah kerugian bagi Indonesia. Selain persiapan yang telah menelan dana ratusan miliar rupiah, raibnya potensi kedatangan wisatawan asing yang diproyeksikan mencapai ribuan orang pada setiap pertandingan, menjadi kerugian lain yang harus diterima Indonesia.
Menjawab awak media, terkait apakah pemerintah akan menyelenggarakan event pengganti Piala Dunia U-20 untuk menutup berbagai kerugian tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menuturkan bahwa pemerintah saat ini belum terpikir untuk menyelenggarakan event pengganti.
Baca Juga
“Saya kira masalah soal penundaan pembatalan (Piala Dunia U-20) itu, pemerintah belum ada keinginan untuk membuat semacam event tandingan,” ungkap Ma’ruf yang dikutip, Selasa (4/4/2023).
Advertisement
Menurutnya, sejauh ini pemerintah tetap mengupayakan agar Indonesia dapat mengikuti event-event sepak bola internasional lain yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
“Saya juga berharap FIFA bersama pemerintah kita membangun sepak bola yang lebih baik ke depannya,” harap Ma’ruf.
Lebih jauh, ia pun menekankan bahwa yang perlu dilakukan saat ini adalah pembinaan olahraga sepak bola Indonesia, baik melalui program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) maupun kerja sama dengan FIFA.
“Kita ingin bekerja sama dengan FIFA lebih jauh dalam rangka melanjutkan atau memperkuat (persepakbolaan Indonesia),” kata Ma’ruf.
Sebab, tutur Ma’ruf Amin, FIFA sendiri menilai pemain sepak bola Indonesia memiliki talenta dan potensi yang cukup besar.
“Sehingga (yang terpenting) bagaimana pembinaan dari sejak dini hingga nanti menjadi pemain yang andal,” tandasnya.
Wamenag Bicara Soal Kegagalan Piala Dunia U-20
Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi memberikan kata-kata penyemangat kepada timnas RI setelah pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pembatalan itu menuai kekecewaan dari timnas dan fans sepak bola Indonesia.
Salah satu pemain timnas U20 Hokky Caraka bahkan sempat protes ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena ucapannya dianggap berperan ke pembatalan Piala Dunia U-20.
“Makasih banyak Pak. O iya, kami tahu nasib Bapak sudah terjamin. Masa depan Bapak juga sudah bagus. Sedangkan kami Pak? Kami baru mau merintis karier menjadi lebih baik, tapi batu lompatan kita udah diancurin sama Bapak" ujar Hokky melalui Instagram beberapa waktu lalu.
Wamenag Zainut lantas mengajak pemain timnas untuk senantiasa melihat ke depan, serta mengambil pelajaran dari kegagalan yang sudah terjadi.
"Kita harus lebih banyak menatap ke depan. Kegagalan bukanlah segala-galanya. Kegagalan ini menjadi pelajaran yang berharga untuk kita mempersiapkan tim sepak bola kita yang lebih serius," ujar Wamenag Zainut kepada Liputan6.com di Asrama Haji, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2023).
Wamenag pun menegaskan bahwa kegagalan saat ini bisa dipakai untuk mempersiapkan untuk ke depannya.
"Dengan demikian kita punya banyak waktu mempersiapkan ini. Mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik," jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa masih ada harapan positif bagi timnas Indonesia.
"Harapan selalu terbuka. Kita terus ikhtiar," pungkasnya.
Advertisement