Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat tidak khawatir dengan kembalinya Anas Urbaningrum ke panggung politik nasional. Anas bakal bebas pada 10 April 2023 mendatang.
Deputi Balitbang DPP Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, Anas bukan momok yang menakutkan. Bagi Demokrat, mantan ketua umumnya itu bukan kendala yang akan menghalangi partai menuju Pemilu 2024.
Baca Juga
"Soal Anas Urbaningrum, bukan kendala apalagi jadi momok menakutkan bagi Demokrat," ujar Syahrial kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).
Advertisement
Anas dianggap sebagai bagian masa lalu Partai Demokrat. Menurut Syahrial sosok Anas pantas dilupakan.
"Melainkan jadi bagian masa lalu yang layak untuk dilupakan," ujarnya.
Terlebih, kasus yang dihadapi Anas dianggap tidak ada hubungannya dengan partai. Kasus korupsinya itu disebut merupakan tindakan pribadi.
"Mas Anas berhadapan dengan proses hukum yang terkait dengan pribadinya dan tidak terkait dengan Demokrat," kata Syahrial.
Â
Kubu Moeldoko Ajukan PK
Jelang pembebasan Anas, Partai Demokrat kembali diterpa prahara. Pertarungan kepemimpinan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko masih berlanjut.
Kisruh KLB Demokrat yang dilancarkan Moeldoko memasuki babak baru. Eks Panglima TNI itu mengajukan Peninjauan Kembali (PK).
Belum selesai, sosok mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum bakal bebas 10 April mendatang. Kembalinya Anas ke kancah politik nasional dinilai bakal menjadi 'ancaman' baru Partai Demokrat.
Bebasnya Anas dianggap menjadi angin segar bagi kubu Moeldoko yang terus melawan AHY. Anas diyakini bakal satu barisan dengan Moeldoko.
"Hal ini tentu akan memberikan sentuhan terindah lagi bagi eksistensi Partai Demokrat KLB pimpinan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko, dan akan lebih mempunyai daya hajar yang dahsyat bagi para politisi kubu AHY penghamba SBY yang memberhalakan Politik Dinasti dan tiranik," ujar kubu Moeldoko, Saiful Huda dalam keterangannya, Selasa, (4/4/2023).
Anas disebut bakal membuka rahasia korupsi Wisma Atlet Hambalang dan beberapa kasus mega korupsi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kini menjabat Ketua Majelis Tinggi Demokrat.
"Semua rahasia korupsi Wisma Atlet Hambalang beserta beberapa kasus mega korupsi lainnya di masa kepemimpinan nasional SBY konon akan dibukanya ke publik," ujar Saiful.
Advertisement