Sukses

Yusril Akan Bertemu Prabowo di Kertanegara, Bahas Koalisi Besar

Gerindrs menilai, terbentuknya koalisi besar, menjadi salah satu solusi dalam menangani masalah yang ada di Indonesia saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bakal berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Kamis (6/4/2023) pukul 15.00 WIB. Pertemuan dua ketum parpol tersebut akan membahas politik terkait Pemilu 2024.  

"Agenda silaturahmi politik dengan Prabowo tentunya akan membahas juga rencana Pilpres 2024," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBB, Solihin Pure saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).

Lebih lanjut, dia pun berharap dengan adanya pembahasan pilpres dengan Gerindra dapat membuka peluang untuk Yusril menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024.

Diketahui, Partai Gerindra kembali memandatkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada 2024 mendatang.

"Kan silaturahmi politik toh, ya tentunya akan bahas politik terutama pilpres, Prabowo capres, Prof Yusril Cawapres. InsyaAllah," imbuhnya.

Sebagai informasi, Yusril telah menyambangi beberapa pemimpin partai politik lainnya. Pada Selasa (21/3) Yusril bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Sementara pada Kamis (16/3), Yusril bertemu empat mata dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta.

Kemudian, pada hari Senin (13/3), Yusril Ihza Mahendra menemui Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta.

Bahas Koalisi Besar

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, pertemuan Yusril dengan Prabowo juga akan membahas soal wacana koalisi besar. Yang mana, telah dibahas sebelumnya oleh Partai Golkar, PAN, PPP, PKB, dan Partai Gerindra di DPP PAN pada (2/4).

"Pak Yusril sahabat beliau (Prabowo), PBB juga sahabat kami di 2014 PBB pendukungnya Pak Prabowo jadi kita ini dalam sama-sama sedang membahas wacana koalisi besar," kata Habiburokhman, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4).

Dia menilai, terbentuknya koalisi besar, menjadi salah satu solusi dalam menangani masalah yang ada di Indonesia saat ini. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, dibutuhkan persatuan termasuk persatuan kekuatan antara partai politik.

"Ini harus dicontohkan oleh para elite jadi kalau bisa ada koalisi yang besar daripada koalisi yang saat ini lebih efektif juga pemilu nya, lebih efisien juga," jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Soal Cawapres Kewenangan Prabowo

Terkait tawaran PBB untuk menjadikan Yusril sebagai cawapres Prabowo, menurut Habiburokhman sangat terbuka untuk dibahas. Namun, dia menegaskan bahwa pembahasan capres dan cawapres menjadi kewenangan Prabowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Ya kita sama-sama ini, kita akan bicarakan dalam pertemuan koalisi besar nantinya. Jadi semua aspirasi, kita ada aspirasi kalau dari kami Pak Prabowo capres, kalau dari PBB Pak Yusril cawapres, dari PKB juga ada," ucapnya.

"Nanti sama-sama kita bicarakan. Kalau Gerindra tentu adabnya kami terikat dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan PKB dimana capres dan cawapres kami harus dibicarakan oleh dua orang tersebut. Jadi apapun tadi tawaran dari Pak Yusril ya disampaikan ke dua orang tersebut untuk dibahas," imbuh dia.

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com