Berkunjung ke Kota Medan, Sumatera Utara, tidak lengkap rasanya jika tidak membawa bika Ambon sebagai oleh-oleh. Tak heran jika sentra oleh-oleh berupa bika Ambon di Jalan Majapahit, Kota Medan, selalu ramai didatangi pelancong dari luar kota.
Yang unik, kue berongga ini dinamakan bika Ambon dan jadi kuliner khas Kota Medan. Sementara di Kota Ambon, Maluku, tidak ditemukan penganan ini. Ada yang menyebut kue ini pertama kali dijual di Jalan Ambon, Medan. Ada pula yang menyebut bika adalah penganan peninggalan bangsa Portugis setelah datang ke Ambon.
Menurut pakar antropologi, Usman Pelly, bika Ambon pertama kali diperkenalkan warga Tionghoa sebelum masa kemerdekaan. Namun belum dikonsumsi secara massal ketika itu. "Orang Melayu tak mengenal bika, bukan kuliner orang Melayu itu," jelas Usman.
Jadi itulah asal-usul bika Ambon. Tak penting mungkin soal asalnya, karena yang lebih penting adalah rasanya yang kini makin bervariasi. Ada yang klasik, ada pula rasa durian hingga leci. Semua dibanderol Rp 50 ribu per kotak.(Ado)
Yang unik, kue berongga ini dinamakan bika Ambon dan jadi kuliner khas Kota Medan. Sementara di Kota Ambon, Maluku, tidak ditemukan penganan ini. Ada yang menyebut kue ini pertama kali dijual di Jalan Ambon, Medan. Ada pula yang menyebut bika adalah penganan peninggalan bangsa Portugis setelah datang ke Ambon.
Menurut pakar antropologi, Usman Pelly, bika Ambon pertama kali diperkenalkan warga Tionghoa sebelum masa kemerdekaan. Namun belum dikonsumsi secara massal ketika itu. "Orang Melayu tak mengenal bika, bukan kuliner orang Melayu itu," jelas Usman.
Jadi itulah asal-usul bika Ambon. Tak penting mungkin soal asalnya, karena yang lebih penting adalah rasanya yang kini makin bervariasi. Ada yang klasik, ada pula rasa durian hingga leci. Semua dibanderol Rp 50 ribu per kotak.(Ado)
bika-ambon130302b.mp4