Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Kamis (6/4). Pertemuan berlangsung selama hampir satu jam.
Usai pertemuan, Prabowo sempat ditanya apakah PBB akan bergabung ke koalisi besar yang masih menjadi wacana. Prabowo pun menjawab 'kebangetan' jika Yusril pada pilpres 2024 tidak mendukungnya sebagai capres.
Baca Juga
"Saya kira, Kalau PBB tidak dukung saya kali ini kebangetan," ujar Prabowo saat jumpa pers bersama Yusril, Kamis (6/4/2023).
Advertisement
Selain itu, Prabowo menilai wajar bila antarpartai melakukan pertemuan di tahun politik. Dia berkata, sudah sepantasnya partai politik bertukar pandangan.
"Sudah sepantasnya kita lebih intensif lagi melakukan komunikasi politik, silaturahmi politik, tukar menukar pandangan dan pengalaman serta saling menyampaikan saran," ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan, dirinya sudah 40 tahun lebih mengenal Yusril. Dari hal ini, dia berkata, bahwa politik kekeluargaan hendaknya dikedepankan.
"Proses demokrasi sangat penting. Kita perlu mengoreksi dan mengingatkan dalam kerangka persaudaraan. Jangan ada saling menghujat atau mengejek," imbuh Prabowo.
Â
40 Tahun Persahabatan Prabowo dengan Yusril
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengunjungi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Rumah Kartanegara, Jakarta Selatan hari ini, Kamis (6/4/2023).
Pantauan Liputan6.com, Yusril tiba di Rumah Kartanegara, Jakarta, sekitar pukul 14.30 WIB. Setidaknya, pertemuan itu berlangsung selama sekitar 1 jam lebih.
Usai bertemu Yusril, Prabowo mengungkit persahabatannya dengan Yusril yang telah berlangsung selama 40 tahun. Dia mengaku, telah banyak mengalami pasang surut hubungan politik dengan Yusril.
"Saya sudah kenal Profesor Yusril kurang lebih 40 tahun pak ya. Jadi pasang surut, kita sudah sepakat sebagaimana dengan kawan-kawan politik kita, keyakinan saya dan saya sudah sampaikan hendaknya politik kita itu politik diantara keluarga besar. Jadi demokrasi kita harus bercirikan kekeluargaan," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan selama bersahabat dengan Yusril, keduanya seringkali mengoreksi satu sama lain. Kendati demikian, kata Prabowo, suasana kekeluargaan antarkeduanya tetap dapat terjaga.
"Saya kira itu keyakinan saya bahwa proses demokrasi ini sangat penting kita perlu untuk saling mengoreksi, saling ingatkan, tapi kita dalam rangka, dalam suasana kekeluargaan," ungkapnya.
Menurut Prabowo sikap saling menghujat, mengejek, dan hal-hal negatif lainnya tidak pantas dan tidak cocok untuk budaya Indonesia. Dia kembali menegaskan bahwa pertemuan dengan Yusril merupakan pertemuan kawan lama.
"Jadi ini sebetulnya pertemuan kawan lama, dan kawan lama pun belum setiap saat itu sependapat, sering kita berbeda pendapat, tapi tetap kita harus bersahabat," kata Prabowo.Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement