Sukses

Cegah Polio, Dinkes DKI Sweeping Kasus Positif di Seluruh Rumah Sakit Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melakukan sweeping di seluruh rumah sakit (RS) di Ibu Kota sebagai tindak lanjut adanya kasus positif polio yang ditemukan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melakukan sweeping di seluruh rumah sakit (RS) di Ibu Kota sebagai tindak lanjut adanya kasus positif polio yang ditemukan di Indonesia.

"Dinkes DKI Jakarta juga melakukan sweeping kasus di seluruh RS Jakarta untuk membedah rekam medis per 1 Januari 2023," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4/2023).

Ngabila menyebut sweeping dilakukan untuk menemukan kasus secara cepat, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan. Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga berupaya melakukan pencegahan dengan meningkatkan capaian imunisasi rutin.

"Terutama di daerah padat penduduk dan capaian imunisasi rendah. Capaian imunisasi polio di DKI Jakarta sejak 2019 sampai dengan 2022 mencapai target di atas 95 persen kecuali saat pandemi (Covid-19) 2020," jelas Ngabila.

Ngabila menjelaskan prinsip imunisasi adalah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang belum menerima imunisasi polio, untuk segera melengkapi imunisasi.

"Lengkapi imunisasi 4x untuk polio tetes saat usia 1,2,3,4 bulan dan 2x untuk polio suntik saat usia 4 dan 9 bulan," kata Ngabila soal polio di Jakarta.

Lebih lanjut, dia menyarankan agar masyarakat dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungan terutama makanan serta minuman yg dikonsumsi agar tidak tercemar kotoran. Selain itu, makanan dan minuman harus dipastikan sehat dan matang.

 

2 dari 2 halaman

Hanya 2-5 Persen Kasus Infeksi Polio yang Menunjukkan Gejala

Menurut Ngabila, pencegahan terjadinya cacat dan kematian akibat polio dapat dilakukan dengan melakukan deteksi dan pengobatan secara dini terhadap anak usia kurang dari 15 tahun dengan gangguan kelemahan tangan dan kaki tiba-tiba dalam 14 hari terakhir tanpa adanya kecelakaan.

"Kita sebut dengan lumpuh layu akut. Kelemahan bisa terjadi salah satu anggota tubuh baik tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri," ungkap dia.

Ngabila menyampaikan pada kasus infeksi polio, hanya 2-5 persen yang akan menunjukkan gejala. Sedangkan sebagian kasus infeksi lainnya cenderung tidak bergejala sehingga susah terdiagnosis.

"Akan tetapi jika tidak dideteksi dini anak bergejala tersebut akan mengalami cacat / lumpuh permanen yang akan mengganggu produktivitasnya. Bahkan kematian akibat kelumpuhan otot pernafasan," kata dia.

Video Terkini