Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, akan bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto pada Sabtu 8 April 2023. Diketahui, kedua tokoh ini termasuk yang mencuatkan terbentuknya koalisi besar di Pemilu 2024.
"Iya besok hari Sabtu ketemu dengan Pak Prabowo. Ketemu dulu dan lagi pembicaraan dulu," kata pria yang akrab disapa Zulhas di kantor DPW PAN Jatim, Surabaya, Jumat (7/4/2023) petang.
Menteri Perdagangan ini mengungkapkan, sebelum bertemu dengan Prabowo, partainya bersama Golkar dan PPP yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berusaha membuat koalisi kebangsaan atau yang dianggap kini jadi koalisi besar yang melibatkan koalisi Indonesia Raya (Gerindra dan PKB) serta PDI Perjuangan (PDIP).
Advertisement
"Ya kan ngomong dulu. Ketemu dulu, koalisi jadi, baru nanti dirunding siapa capresnya, siapa wapres," ucapnya.
Zulhas juga mengingatkan kepada kadernya supaya tidak mudah Bawa Perasaan (Baper) lantaran capres yang diusung partainya yakni Prabowo pada pemilu 2019 kalah.
"Pak Prabowo kini bergabung dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan. Kader PAN tidak boleh baper, yang penting bisa berperan dalam pembangunan negara," ujarnya.
Selain itu, Zulhas juga mencontohkan dirinya yang terlibat aktif dalam pembangunan bangsa dan negara. Dia mengklaim membuat rekor baru dalam sembilan bulan bekerja sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).
"Rekor dalam sejarah, ekspor tertinggi, surplus tertinggi jamannya saya jadi Mendag 2022. Surplusnya 900 triliun rupiah," ucapnya.
Masih terkait prestasinya tersebut, Zulhas dalam waktu dekat akan menggalakkan kerjasama ekonomi dengan negara Asia lainnya, agar perekonomian Indonesia meningkat.
"Pakistan itu kita untung 45 triliun rupiah dagangnya, ini saya gedein sekarang. Pakistan, Bangladesh, Asia Selatan, Timur Tengah. Itu ada gunanya saya di situ," ujarnya.
Â
Â
PPP Juga Minta Duduk Dulu Bersama
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi meminta, PDI Perjuangan (PDIP) tidak terburu-buru meminta jatah calon presiden (capres) jika bergabung dengan Koalisi Besar.
Menurut Baidowi, PDIP sebaiknya PDIP mendeklarasikan bergabung dengan Koalisi Besar terlebih dahulu ketimbang membicarakan syarat tertentu seperti bakal capres yang diusung harus dari partainya.
"Kalau kemudian ada syarat-syarat tertentu (capres) ya kita duduk bareng dulu, kita berkoalisi dulu, baru membicarakan," kata Awiek sapaan karib Achmad Baidowi dilansir dari Antara, Jumat (7/4/2023).
Alih-alih melontarkan pernyataan ke publik, Awiek menilai bahwa kesepakatan-kesepakatan termasuk capres dapat diupayakan melalui pembicaraan tertutup yang dibangun antarketua umum partai politik.
"Bukan dibicarakan di ruang media luar atau di publik karena seringkali apa yang ditangkap publik itu tidak seperti yang terjadi di lapangan sebenarnya," ucap Awiek.
Advertisement