Sukses

Momentum Paskah, Hasto PDIP Ingatkan Kebebasan Beragama dan Kepercayaan Dijamin Konstitusi

PDI Perjuangan mengucapkan selamat memperingati Jumat Agung, bagi umat Kristen-Katolik pada Jumat (7/4/2023), yang merupakan satu rangkaian Trihari Suci dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah.

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan mengucapkan selamat memperingati Jumat Agung, bagi umat Kristen-Katolik pada Jumat (7/4/2023), yang merupakan satu rangkaian Trihari Suci dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah.

"Melalui Jumat Agung, dedikasi total Yesus Kristus dalam karya penyelamatan umat manusia dilakukan, dengan sengsara, wafat, dan kemudian bangkit pada hari ketiga, yang diperingati dengan Minggu Paskah," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya.

Menurut dia, karya penyelamatan tersebut juga sangat pemting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Suatu negara akan kuat, sekiranya setiap anak bangsa memiliki dedikasi tinggi bagi bangsa dan negaranya. Pancasila membuat semua agama dan kepercayaan bisa mengekspresikan seluruh spiritualitasnya bagi kebaikan dan kebenaran, sebab falsafah Sila Ketuhanan berakar dari spirit bahwa Indonesia adalah negara yang bertuhan," ungkap Hasto.

"Ketuhanan dalam makna hakiki meniru sifat Tuhan yang melandasi perilaku hidup warganya sesuai agama dan kepercayaannya," sambungnya.

Hasto menuturkan, atas dasar hal tersebut, maka konstitusi menjamin kebebasan beragama untuk menjalankan agama dan kepercayaannya secara bebas.

"Namun mengedepankan toleransi, hormat menghormati, dan juga digerakkan oleh nilai kemanusiaan, kebaikan, musyawarah bagi terwujudnya keadilan dalan seluruh aspek kehidupan," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

PDIP Sebagai Rumah Kebangsaan Indonesia

Hasto menyebut, dalam praksisnya, agama berpihak pada yang miskin, terpinggirkan dan mereka yang diperlakukan tidak adil.

"Dalam bahasa Bung Karno, Tuhan bersemayam di gubuknya orang miskin," kata dia.

Hasto pun menguncapkan selamat Paskah, dan mengingatkan PDIP sebagai Rumah Kebangsaan Indonesia Raya.

"Menghormati peringatan seluruh hari besar agama dan juga tradisi kepercayaan kepada Tuhan yang hidup dalam masyarakat Indonesia," pungkasnya.