Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi berpesan ke seluruh jajarannya, dari tingkat pusat hingga daerah, untuk berhati-hati menghadapi arus mudik Idul Fitri 1444H. Karena ada kenaikan jumlah pemudik, dari 86 juta menjadi 123 juta orang.
Strategi dan penerapannya di lapangan harus berjalan benar dan baik, agar tidak mengecewakan masyarakat.
Baca Juga
"Mengacu pada permasalahan yang terjadi pada arus mudik tahun lalu, utamanya di jalan tol dan juga di Pelabuhan Merak, saya hadir di sini untuk memastikan bahwa persiapan-persiapan design perencanaan itu betul-betul sudah dalam posisi yang siap," ujar Presiden Jokowi, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (11/04/2023).
Advertisement
Jokowi mengingatkan pemangku kebijakan menyiapkan kapal layak jalan, jumlah kapal yang memadai, keamanan serta kenyamanan pemudik.
Dia mengingat, saat terjadi kemacetan panjang, Jalan Cikuasa Atas selalu dijadikan kantung parkir kendaraan sebelum masuk ke Pelabuhan Merak. Presiden tidak ingin hal serupa kembali terulang di pulang kampung 2023 ini.
"Kita ingat tahun lalu di Cikuasa Atas, Cikuasa Bawah ada masalah, kemudian kapasitas untuk kapalnya kurang, tapi pada lebaran tahun ini, pada arus mudik tahun ini, kita harapkan semuanya itu tidak terjadi lagi," terangnya.
Karena terjadi kenaikan pemudik mencapai 37 juta orang, maka semua prosedur, strategi hingga tindakan pengambil keputusan selama arus mudik Idul Fitri 1444H harus diperhitungkan dengan matang, agar tidak merugikan masyarakat yang ingin berlebaran di kampung halaman.
Pada mudik 2022, proses bongkar muat kapal dirasa lama oleh pemudik. Kemudian menyebabkan kemacetan horor hingga berhari-hari. Presiden tidak ingin hal tersebut terulang kembali.
"Saya ingatkan semuanya yang ingin mudik, hati-hati ada lompatan yang besar jumlah masyarakat yang mudik, artinya ada kenaikan 45 persen. Ini yang semuanya harus dihitung, dikalkulasi, sehingga tadi saya menanyakan secara detail, karena tidak ingin kejadian tahun lalu terjadi pada tahun ini," jelas Jokowi.
Masalah Brexit Tidak Terjadi di Musim Mudik 2023
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan tragedi kemacetan di pintu keluar tol Brebes Timur atau yang dikenal Brebes Exit (Brexit) tahun 2016, tak terjadi lagi pada musim mudik Lebaran 2023. Dia menekankan pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipasi, salah satunya menyiapkan tim SAR.
"Nanti akan disiapkan SAR-nya, semuanya. Ini saya kira saya melihat desain perencanaannya lebih baik, jangan mengandai-andai, semuanya sudah diantisipasi," jelas Jokowi usai meninjau kesiapan mudik di Pelabuhan Merak Banten, Selasa (11/4/2023).
Adapun tragedi Brebes Exit atau Brexit terjadi saat momen Lebaran 2016, di mana antrean kendaraan mengular hingga 16 kilometer yang disebabkan oleh lambatnya pembayaran tol. Sebanyak 15 orang meninggal dunia akibat tragedi Brexit.
Dia meminta jajarannya agar mempersiapkan mudik Lebaran 2023 dengan baik. Sehingga tak timbul masalah-masalah selama masyarkaat melakukan perjalanan mudik.
"Semuanya harus dihitung, dikalkulasi sehingga tadi saya menanyakan secara detail karena tidak ingin kejadian tahun yang lalu terjadi pada tahun ini," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut jumlah pemudik pada musim Lebaran 2023 melonjak drastis hingga 45 persen, dibanding tahun sebelumnya. Total masyarakat yang akan mudik Lebaran 2023 mencapai 123 juta orang.
"Tapi juga hati-hati, ini saya ingatkan semuanya yang ingin mudik. Hati-hati, ada lompatan yang besar jumlah masyarakat yg mudik dari 86 juta, dari survei ini, ke 123 juta. Artinya, ada kenaikan kurang lebih 45 persen," kata Jokowi.
Advertisement