Sukses

4 Fakta Terkait Survei soal Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta Rp5 Ribu di Jam Sibuk

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) diketahui saat ini tengah menggelar survei penyesuaian tarif untuk Transjakarta dan Mikrotrans. Tarif diusulkan naik di jam sibuk warga Ibu Kota.

Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) diketahui saat ini tengah menggelar survei penyesuaian tarif untuk Transjakarta dan Mikrotrans. Tarif diusulkan naik di jam sibuk warga Ibu Kota.

Melalui survei yang dilakukan pada laman Instagram resminya @pt_transjakarta, masyarakat ddimbau untuk turut mengikutinya.

"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," demikian tulis Transjakarta, dikutip Selasa 11 April 2023.

Dilihat Liputan6.com, survei itu diberi tajuk suara pelanggan Transjakarta #Vol-3 2023. Survei ini dilaksanakan hingga Kamis 13 April 2023.

Bagi pelanggan yang hendak berpartisipasi dalam survei, dapat mengaksesnya dengan melakukan scan pada kode batang dan link yang disediakan di akun media soal Transjakarta.

Liputan6.com mencoba mengakses laman https://bit.ly/TarifTJ yang tertera. Di laman awal link itu, pelanggan diminta memulai survei dengan mengisi sejumlah pertanyaan dasar.

Semnetara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menanggapi soal survei penyesuaian tarif bus Transjakarta yang dilakukan PT Transjakarta dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Menurut Heru tarif belum resmi naik, melainkan masih dalam proses pembahasan bersama pihak terkait.

"Belum (naik), masih dibahas," kata Heru di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, Jalan Swadaya Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 10 April 2023.

Berikut sederet fakta terkait survei kenaikan tarif Transjakarta saat jam sibuk dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 5 halaman

1. Survei Digelar di Medsos, Sebut Tarif Belum Pernah Naik

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menggelar survei di akun media sosialnya tentang rencana kenaikan tarif bus Transjakarta.

Diketahui, sejak 2007 silam hingga kini, tarif bus Transjakarta masih berkisar Rp 3.500 per penumpang alias tidak pernah naik selama 16 tahun.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo membenarkan tentang rencana kenaikan tarif bus Transjakarta. Dia menjelaskan, hal itu merupakan usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).

"Terkait survei kenaikan tarif, bahwa ini sebenarnya lebih kepada cek ombak karena kami menerima surat usulan dari DTKJ terkait usulan penyesuaian tarif untuk mengimbangi adanya kenaikan tarif di layanan KRL," kata Syafrin dalam rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Senin 3 April 2023.

"Tentu, kami melakukan cek ombak saja dan kami harapkan ini sebagai bahan kami evaluasi," sambungnya.

Syafrin menyebut survei itu diadakan karena sejak 2007, tarif bus Transjakarta belum pernah naik atau tetap di angka Rp 3.500 per orang. Bahkan, tarif sebelum pukul 07.00 WIB, hanya Rp 2.000 per penumpang.

Padahal, moda transportasi lain juga sudah pernah dan akan naik lagi.

"Melihat dari untuk tarif eksisting dari Rp 3.500 sejak 2007 tidak naik sementara di sisi lain tarif moda angkutan seperti KRL naik," kata Syafrin.

 

3 dari 5 halaman

2. Transjakarta Ikut Gelar Survei

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tengah menggelar survei penyesuaian tarif untuk Transjakarta dan Mikrotrans. Tarif diusulkan naik di jam sibuk warga Ibu Kota.

Disebutkan usulan kenaikan tarif berasal dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Melalui akun Instagram resminya @pt_transjakarta, masyarakat diimbau turut mengikuti survei.

"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," demikian tulis Transjakarta, dikutip Selasa (11/4/2023).

Dilihat Liputan6.com, survei itu diberi tajuk suara pelanggan Transjakarta #Vol-3 2023. Survei dilaksanakan hingga Kamis, 13 April 2023 mendatang.

Bagi pelanggan yang hendak berpartisipasi dalam survei, dapat mengaksesnya dengan melakukan scan pada kode batang dan link yang disediakan di akun media soal Transjakarta.

Liputan6.com mencoba mengakses laman https://bit.ly/TarifTJ yang tertera. Di laman awal link itu, pelanggan diminta memulai survei dengan mengisi sejumlah pertanyaan dasar.

Pertanyaan itu, meliputi usia, jenis kelamin, penilaian terhadap Transjakarta, hingga kategori layanan Transjakarta yang digunakan. Setiap pertanyaan, sudah terdapat pilihan jawaban.

Kemudian, pada laman berikutnya pelanggan ditanyai bagaimana jika layanan Transjakarta reguler naik menjadi Rp 5 ribu, hingga pertanyaan jika tarif Transjakarta reguler naik menjadi Rp 5 ribu, apakah akan tetap menggunakan Transjakarta.

 

4 dari 5 halaman

3. Tanggapan Pj Gubernur DKI Jakarta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal survei penyesuaian tarif bus Transjakarta yang dilakukan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Menurut Heru tarif belum resmi naik, melainkan masih dalam proses pembahasan bersama pihak terkait.

"Belum (naik), masih dibahas," kata Heru di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, Jalan Swadaya Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 10 April 2023.

 

5 dari 5 halaman

4. Anggota F-PDIP DPRD DKI Tolak Usulan soal Kenaikan Tarif Transjakarta Rp5 Ribu di Jam Sibuk

Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan menolak rencana kenaikan tarif Transjakarta menjadi Rp5 ribu di jam sibuk. Menurut Manuara, kenaikan tarif Transjakarta harus mempunyai argumentasi yang kuat.

"Kenaikan tarif itu tentu harus ada argumentasi yang kuat, variabel apa, kenapa harus naik," kata Manuara kepada wartawan, dikutip Selasa (11/4/2023).

Selain itu, anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta ini menilai menaikkan tarif Transjakarta di kondisi ekonomi warga yang masih sulit pasca Pandemi Covid-19 tidak tepat.

"Kedua, ini suasana ekonomi masih susah, kenapa harus naik, tidak setuju kita," ungkap Manuara.

Lebih lanjut, Manuara berpendapat standar pelayanan minimal Transjakarta bahkan juga belum teruji. Oleh sebab itu, Manuara menegaskan bakal menolak usulan kenaikan tarif Transjakarta.

"Itu standar pelayanan minimal belum teruji, belum baik, gak setuju kita. Saya akan tolak. Enggak benar itu," ujar dia.

Manuara justru mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggratiskan warga Ibu Kota naik moda transportasi seperti Transjakarta ketimbang menaikkan tarif.

"Itu alasan yang keempat, sedangkan digratiskan aja. Ini mau dinaikkan," jelas Manuara.