Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menghirup udara bebas dari Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin, Jawa Barat pada hari ini, Selasa (11/4/2023).
Para pendukung Anas Urbaningrum pun nampak memenuhi Lapas Sukamiskin menyambut kebebasannya setelah masa hukumannya atas kasus korupsi proyek Hambalang berakhir.
Hingga pukul 12.00 WIB, massa pendukung yang mengenakan pakaian berwarna putih terlihat membawa spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Anas yang akan segera menghirup udara bebas.
Advertisement
Selain berbaju putih, dari atribut yang dipakai massa terlihat perwakilan dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Massa juga mengenakan pita di lengan berwarna hitam dan merah bertuliskan "Sahabat Anas".
Selain itu, loyalis Anas juga turut ikut menyambut kebebasannya. Ada pula sejumlah hal yang disampaikan. Salah satunya Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika menyarankan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Anas Urbaningrum.
Hal ini dikatakan loyalis Anas tersebut usai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyarankan Anas Urbaningrum meminta maaf kepada SBY.
"Namanya saran, ya silakan saja. Saya pun sama, memberikan saran ke SBY mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam, maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU (Anas Urbaningrum)," ujar Pasek kepada wartawan, Senin 10 April 2023.
Tak hanya itu, adik dari Anas Urbaningrum, Anna Lutfie juga mengatakan, ada sejumlah tokoh yang hadir untuk menjemput Anas, di antaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma'mun Murod, Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa, hingga Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara I Gede Pasek Suardika.
Berikut sederet pernyataan yang disampaikan loyalis hingga adik Anas Urbaningrum usai kebebasannya pada hari ini, Selasa (11/4/2023) dari Lapas Sukamiskin dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Kebebasan Anas Urbaningrum Disambut Ribuan Pendukung
Para pendukung Anas Urbaningrum mulai memenuhi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin, Kota Bandung, Selasa (11/4/2203).
Diketahui, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu bakal keluar dari Lapas Sukamiskin setelah masa hukumannya atas kasus korupsi proyek Hambalang berakhir.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, ratusan simpatisan dan loyalis Anas Urbaningrum itu memadati halaman Lapas Sukamiskin. Hingga pukul 12.00 WIB, massa pendukung yang mengenakan pakaian berwarna putih terlihat membawa spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Anas yang akan segera menghirup udara bebas.
Selain berbaju putih, dari atribut yang dipakai massa terlihat perwakilan dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Massa juga mengenakan pita di lengan berwarna hitam dan merah bertuliskan "Sahabat Anas".
Menurut Ketua HMI Cabang Kabupaten Bandung Fatih, HMI se-Pulau Jawa dan perwakilan di sejumlah daerah di Indonesia hadir hari ini untuk menjemput bebasnya Anas.
"Jadi, sebuah momen berbahagia bagi HMI Cabang Kabupaten Bandung bisa jemput Mas Anas tanggal 11 April ini. Kita bersama HMI Jabar dan kawan-kawan dari Jateng dan Jatim hadir di sini sekitar 2.500, campur, kalau HMI 1.000," ucap Fatih.
Adapun Anas Urbaningrum dijadwalkan bakal keluar dari balik jeruji besi sekitar pukul 14.00 WIB. Ia mendapat cuti menjelang bebas dari Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham.
Â
Advertisement
2. Loyalis Anas Beber 'Dosa-Dosa' SBY
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika menyarankan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Anas Urbaningrum.
Hal ini dikatakan loyalis Anas tersebut usai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyarankan Anas Urbaningrum meminta maaf kepada SBY.
"Namanya saran, ya silakan saja. Saya pun sama, memberikan saran ke SBY mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam, maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU (Anas Urbaningrum)," ujar Pasek kepada wartawan, Senin 10 April 2023.
Pasek memberikan daftar apa saja 'dosa' SBY kepada Anas Urbaningrum. Pertama, SBY harus meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksa kasus Anas Urbaningrum harus disegerakan karena bocor surat perintah penyidikan (sprindik) ke Istana.
"Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK untuk mentersangkakan AU, sementara gelar perkara belum dilakukan," jelas Pasek.
Selanjutnya, SBY harus meminta maaf atas upaya kudeta Majelis Tinggi Partai Demokrat atas jabatan ketua umum Demokrat saat Anas belum jadi tersangka. Kemudian, janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkari oleh SBY.
"Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU belum jadi Tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya, sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi," kata Pasek.
SBY juga harus meminta maaf atas tuduhan konspirasi yang dilakukan Anas terkait kasus e-KTP yang dituduhkan kepada SBY.
"Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus E KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoaks dan fiktif," ujar Pasek
Kemudian, SBY perlu meminta maaf karena tidak konsisten memberlakukan pakta integritas kalau tersangka, terdakwa dan terpidana harus mundur dari Demokrat. Sementara ada mantan narapidana masih mendapatkan jabatan tinggi di partai yang saat ini dipimpin AHY.
"Karena terbukti saat ini mantan narapidana malah dapat jabatan tinggi," kata Pasek.
"Dan masih banyak lagi yang harus dan sebaiknya SBY meminta ke AU untuk dimaafkan. Mari gunakan hati yang jernih dan tegar mengakui semua itu. Dan saya yakin Andi Arief tidak mengerti soal itu dengan detail," ucap Pasek.
Â
3. Loyalis Sebut Anas Urbaningrum Akan Cari Keadilan Usai Didiskriminalisasi
Pasek mengatakan Anas tidak membawa dendam keluar dari penjara. Ia hanya berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang dialaminya.
"Perlu diketahui, Mas AU tidak membawa dendam keluar penjara. Beliau hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya. Setelah bebas baru mulai bisa melangkah berjuang.
"Bagus juga bila Andi Arief bisa membantu membongkar aksi kriminalisasi itu. Kalau tertarik mari bantu AU membongkar kriminalisasi selama ini dengan hati yang tulus," dia menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengajak Anas Urbaningrum memulai hidup baru dengan lebih baik setelah keluar dari penjara. Dia yakin Anas bisa memperbaiki diri.
"Di bulan baik ini, saya menyampaikan ucapan selamat menghirup udara bebas pada AU. Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik. Semua orang punya masa kelam, tapi bisa memperbaiki diri kemudian," ujar Andi Arief kepada wartawan.
Menurutnya, lingkungan politik akan menentukan kehidupan Anas ke depan. Ia harap Anas memilih lingkungan politik yang baik setelah bebas.
"Lingkungan politik akan menjadi salah satu yang menentukan. Semoga lingkungan politik setelah keluar dari Sukamiskin yang menjadi pilihan adalah yang bersih hati, pikiran dan tindakan," ujar Andi Arief.
Salah satu langkah untuk memperbaiki itu, kata Andi Arief, Anas harus meminta maaf secara terbuka kepada Presiden keenam RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya," ujar Andi.
"Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul," Andi menambahkan.
Â
Advertisement
4. Anas Disebut Bakal Dapat Posisi Terhormat di PKN
Sementara itu, Gusti Wasekjen Partai Kebangkitan Nusantara saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (11/4/2023) mengatakan, Anas Urbaningrum merupakan sosok guru yang mampu tampil di depan menjadi pemimpin, di tengah-tengah, dan di belakang.
Sebagai pribadi yang santun, kata Gusti, Anas tidak akan menyinggung SBY. Namun dirinya memastikan Anas akan mengungkapkan bahwa apa yang dialaminya adalah kriminalisasi.
"Ini loh yg sebenarnya, ini ternyata benar-benar kriminalisasi," kata Gusti.
Gusti juga memastikan Anas Urbaningrum juga akan mendapat posisi yang terhormat di Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
"Soal posisi di PKN dia bakal dapat posisi yang terhormat bersama ketum sekjen," kata Gusti.
Â
5. Adik Anas Sebut Sang Kakak Dijemput Banyak Pihak
Hari ini, Selasa (11/4/2023), Anas Urbaningrum menghirup udara bebas. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang terjerat kasus korupsi proyek Hambalang itu keluar dari Lapas Sukamiskin disambut simpatisan dengan mengibarkan bendera dan membawa pengeras suara.
Adik dari Anas Urbaningrum, Anna Lutfie mengatakan, ada sejumlah tokoh yang hadir untuk menjemput Anas, di antaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma'mun Murod, Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa, hingga Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara I Gede Pasek Suardika.
"Setelah dari sini kita akan buka bersama lanjut salat tarawih selepas itu ada diskusi, dan sekitar jam 21.00 WIB rombongan meluncur ke Blitar," kata Anna di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
Adapun ratusan orang yang hadir itu mayoritas menggunakan kemeja atau baju berwarna putih. Mereka pun turut bernyanyi-nyanyi dikomandoi orang yang menggunakan pengeras suara.
Simpatisan itu memadati area di depan pintu masuk bangunan Lapas Sukamiskin. Mereka pun menunggu Anas keluar dari pintu bangunan tersebut.
Sementara itu, tempat parkir di Lapas Sukamiskin pun tampak sudah penuh. Sehingga akses masuk dari Jalan AH Nasution menuju ke Lapas Sukamiskin pun ditutup oleh kepolisian.
Advertisement