Liputan6.com, Jakarta - Tiga dari empat terduga teroris Warga Negara (WN) Uzbekistan yang sempat ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri berupaya kabur pada Senin, 10 April 2023. Satu di antaranya tewas tenggelam di Kali Sunter, Jakarta Utara, saat melarikan diri.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyampaikan, keempat terduga teroris itu mencoba kabur saat subuh hari, pukul 04.00 WIB dari Kantor Imigrasi Jakarta Utara.
Baca Juga
"Mendatangi atau menyerang petugas yang sedang makan sahur dan sebagian sedang mempersiapkan salat subuh. Sehingga mereka kemudian melumpuhkan atau menyerang anggota menggunakan pisau dapur atau yang mereka dapat dari pantry," tutur Aswin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).
Advertisement
Menurut Aswin, empat terduga teroris warga Uzbekistan itu ditempatkan di ruang detensi dan berhasil keluar dari sel melalui atap plafon Kantor Imigrasi. Setelah mengambil pisau di pantry, mereka lantas nekat melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus 88 Antiteror Polri yang bertugas.
Adapun mereka yang kabur berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), dan MR (26), sementara terduga teroris BKA (40) tidak ikut melarikan diri setelah melakukan penyerangan. Secara rinci, OMM alias IM berhasil ditangkap kembali di sekitaran Kompleks Bukit Gading Indah, Jakarta Utara, dan MR dibekuk di gorong-gorong Kali Sunter.
Sementara terduga teroris BA alias JF tewas saat berupaya kabur dengan melompat ke Kali Sunter.
"Meninggal karena terjun ke kali, kemudian tenggelam dan meninggal dunia. Mayatnya sudah dibawa ke rumah Sakit Kramat Jati untuk diautopsi," Aswin menandaskan.
Teroris Uzbekistan yang Ditangkap Densus 88 Sempat Kabur, Serang Petugas Imigrasi hingga Tewas
Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sempat menangkap empat Warga Negara (WN) Uzbekistan terkait kasus dugaan terorisme pada Jumat, 24 Maret 2023. Nyatanya, mereka sempat melarikan diri pada 10 April 2023 sekitar pukul 04.00 WIB dan menyerang petugas Imigrasi hingga meninggal.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyampaikan, awalnya para WNA itu ditempatkan di ruang detensi Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara.
"Mereka melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut," tutur Aswin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).
Menurut Aswin, upaya melarikan diri dari Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara itu membuat tiga dari empat WN Uzbekistan kabur. Sementara aksi penyerangan itu membuat seorang petugas Imigrasi tewas dan dua lainnya luka-luka.
"Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama Bapak Adi Widodo meninggal dunia," jelas dia.
Selain itu, kata Aswin, terduga teroris juga menyerang dua anggota Densus 88 Antiteror Polri hingga menyebabkan luka-luka. Saat ini seluruh petugas yang terlibat dalam penyerangan itu masih menjalani perawatan, sementara para terduga teroris ditangkap kembali dan ditahan.
"Dari rangkaian ini penyidik menyita satu bilah pisau yang digunakan untuk menyerang petugas lalu melakukan visum pada para korban. Sebagai tindak lanjut para tersangka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan," Aswin menandaskan.
Advertisement
Densus 88 Polri Tangkap 4 WNA Uzbekistan, Diduga Terkait Terorisme
Densus 88 antiteror Polri menggandeng pihak Imigrasi, usai menangkap empat orang warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan. Diketahui, mereka ditangkap sebab diduga terkait jaringan terorisme.
"Sementara ini masih diamankan atau ditangkap, bukan ditahan," ujar Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar seperti dikutip Rabu (5/4/2023).
Aswin menambahkan, saat ini Tim Densus 88 tengah berkordinasi dengan pihak Imigrasi untuk menentukan nasib empat orang tersebut. "Masih dikoordinasikan dengan Imigrasi untuk proses selanjutnya," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan terkait dugaan keterlibatan dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di sosial media (sosmed). Penangkapan tersebut dilakukan pada Jumat, 24 Maret 2023.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, Densus 88 Antiteror Polri bekerjasama dengan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara hingga akhirnya mengamankan empat WNA itu.
"Tiga dari empat WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror internasional," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023).
Menurut Ahmad, terdapat beberapa aktivitas menonjol dari WNA tersebut, terutama dilakukan oleh BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform sosial media, serta berupaya mencari orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror. Adapun identitas para pelaku adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
"Barang bukti yang berhasil diamankan yaitu beberapa paspor Uzbekistan milik keempat tersangka, baik domestik maupun internasional. Kemudian satu lembar resi penerima moneygram, satu lembar kode booking pesawat, Ipad, beberapa buah handphone, dan beberapa screenshot unggahan yang bermuatan propaganda," jelas dia.