Sukses

Jokowi Restui KIB-KIR, Pengamat: Koalisi Besar Tidak Menjamin Sebuah Kemenangan

Politikus PDIP, Dedy Sitorus menilai bahwa figur Jokowi merupakan sosok pemimpin yang loyal dan setia berada di belakang PDI Perjuangan.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah merestui poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dikabarkan akan melebur dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bentukan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bergabung pada Pemilu 2024.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade menjelasakan bahwa partai-partai yang sudah hadir kemarin telah memiliki frekuensi dan tujuan yang sama dengan melakukan komunikasi intens antarpartai.

"Dari kemarin kita sudah gencar untuk melakukan pertemuan-pertemuan dan tentu dibutuhkan komunikasi yang intens juga. Dan partai-partai yang hadir kemarin sudah dengan jelas bahwa kita semua dalam frekuensi yang sama. Tentu untuk itu kita akan membangun bangsa secara bergotong royong seperti diharapkan Pak Jokowi," jelas Andre Dalam acara Bincang Balkon Liputan6.com, Rabu (12/04/2023).

Menaggapi hal tersebut Pengamat Politik Kedai Kopi, Hendri Satrio memberikan pandangannya terkait koalisi yang dinilai cukup besar. Dia menyebutkan dengan koalisi yang besar tidak menjamin suatu kemenangan semua ditentukan oleh suara rakyat.

"Koalisi ini adalah cara serta harapan bahwa dengan memiliki kooalisi yang besar akan meraih suara yang besar juga. Apakah koalisi besar ini akan memenangkan suara nanti? Kembali lagi suara itu ditentukan oleh suara rakyat. Perlu diingat bahwa kemenagan itu dilakukan oleh demokrasi dan bukan dari seberapa besar koalisinya," tutur Hendri.

 

2 dari 3 halaman

Jokowi Dinilai Sosok yang Loyal dan Setia pada PDI Perjuangan

Politikus PDIP, Dedy Sitorus menilai bahwa figur Jokowi merupakan sosok pemimpin yang loyal dan setia berada di belakang PDI Perjuangan.

"Pak Jokowi adalah figur yang bisa menentukan di luar partai politik, apalagi masih dalam kekuasaan. Tetapi saya pribadi kami percaya, Pak Jokowi akan selalu setia berada di belakang PDI Perjuangan. Kenapa? Karena Pak Jokowi itu adalah kadar PDI Perjuangan dan beliau sebagai pemimpin bangsa pasti berkeinginan meninggalkan legacy sebagai seorang manusia yang loyal terhadap saudaranya dan rumahnya," ucap Dedy Dalam acara Bincang Balkon Liputan6.com, Rabu. 

Dalam kesempatan yang sama Dedy juga menjelasakan bahwa tidak perlu ada yang dikhawatirkan dari seorang Jokowi. Apapun pertemuan yang dilakukan oleh Jokowi bertujuan baik yakni menjaga dinamika politik negara ini.

"Jadi kalo ada yang berimajinasi Pak Jokowi lompat sana sini, dukung sana sini saya kira itu halusinasi dan merendahkan Pak Jokowi. Aku yakin Pak Jokowi tidak melakukan itu. Misalnya dalam konteks kemarin Pak Jokowi berkumpul DPP PAN. Percayalah itu hanya bagian dari beliau menjaga dinamika politik di republik ini, jadi tidak perlu berlebihan. Itu menurut saya," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Deddy Sitorus: KIB Langkah Lanjut Menyempurnakan Program

Sementara itu, politikus PDIP Dedy Sitorus menampik pemberitaan yang terjadi pada ruang publik dan menganggap bahwa KIP diciptakan berdasarkan kepentingan kekuasaan politik dan bukan untuk rakyat. 

"Enggak lah koalisi ini terjadi tentu kan disampaikan dalam rangka untuk melanjutkan konsep kebangsaan yang kita sepakati bersama dan juga menjaga persatuan negara Indonesia. Lantas apa yg mau kita mau anggarkan?" Ucap Deddy Dalam acara Bincang Balkon Liputan6.com, Rabu. 

"Orang semua bekerja untuk rakyat. Faktanya kita dapat melihat dari survey yang telah dilakukan LSI terhadap kinerja Jokowi mencapai 76,8 persen. Ini menunjukkan bahwa adanya kepuasan yang dirasakan publik," ujarnya menambahkan.

Andre juga menilai bahwa melalui poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ini merupakan langkah lanjut untuk menyempurnakan program-program yang dirasa masih kurang baik.

"Jadi, jelas kita akan bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan kita bekerja untuk melanjutkan melalui koalisi ini dengan tujuan mensejahterakan rakyat juga. Mungkin dirasa hak yang baik di era Pak Jokowi akan kita pertahankan dan yang kurang baik akan kita sempurnakan. Dan kalo ada yang konten, saya rasa itu akan selalu ada dan sudah biasa," tuturnya.