Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa tengah yang kini dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo memberikan insentif kepada guru agama. Tak hanya Islam, tapi Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Adapun ini dilakukan Pemprov Jateng sejak tahun 2019. Sebagai catatan ada 223.373 guru agama Islam yang menerima. Kemudian ada 5.651 guru agama Kristen, disusul 1.089 guru agama Katolik 1.089, Hindu 548, dan Budha 169.
Baca Juga
Disebutkan, salah satu pengajar agama Kristen, Yemima Alfsen tak terpikiran mendapat insentif tersebut dari pemerintah. Dan baru era Ganjar Pranowo dia dan rekan-rekannya mendapatkan insentif.
Advertisement
"Kami berharap bantuan tidak berhenti. Bapak (Ganjar Pranowo) bisa terus memerhatikan kami. Sampai kapan pun supaya kami lebih semangat melayani," kata dia dalam keterangannya, Kamis (13/4/2023).
Dia menegaskan bantuan ini bisa menambah untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga tertolong.
"Bisa buat nambah kebutuhan sehari-hari, bisa buat bayar hutang, beli permen juga untuk hadiah kuis anak-anak sekolah minggu," tutur pengajar di Gereja Utusan Pantekosta Di Indonesia (GUPDI) Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Sukoharjo ini.
Insentif diberikan sebagai wujud apresiasi terhadap para pengajar keagamaan dalam mendidik anak-anak dengan penuh ketulusan dan keihlasan. Dia dan rekan pengajar amat bersemangat dan bersyukur dengan adanya insentif tersebut.
"Kita bersyukur ternyata Tuhan itu selalu melihat pelayanan kita. Selalu memberikan upahnya. Sekecil apapun pelayanan kita. Apapun yang kita lakukan. Ketika yang kita lakukan baik, itu pasti ada upahnya. Kerja itu ada upahnya. Itu terbukti," pungkasnya.
Â
Survei SMRC: Mayoritas Santri di Jawa Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres
Hasil studi terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), mayoritas atau 60 persen warga Muslim Jawa yang mengaku santri memilih kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
"Dalam tabulasi silang, dari 52,4 persen santri Muslim Jawa, 60 persen memilih Ganjar Pranowo, 20 persen Prabowo Subianto, dan 15 persen Anies Baswedan. Ada 5 persen yang belum menjawab," ujar Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangannya, Kamis (13/4/2023).
Sementara, lanjut dia, pilihan kelompok abangan juga lebih dominan ke Ganjar 58 persen, Prabowo 11 persen, Anies 14 persen, dan tidak jawab 16 persen.
Lalu, terdapat 59 persen kalangan priyayi yang memilih Ganjar, 0 persen memilih Prabowo, 19 persen memilih Anies, dan tidak jawab 22 persen.
"Ganjar didukung oleh mayoritas santri, abangan, dan priyayi," terang Saiful.
Berdasarkan data ini, Saiful menyimpulkan bahwa perbedaan santri, abangan, dan priyayi dalam pemilihan presiden tidak penting. Baik yang santri, abangan, maupun priyayi di kalangan Muslim Jawa sama-sama dominan memilih Ganjar Pranowo.
"Ada memang warga yang menganggap dirinya santri, abangan, dan priyayi. Tapi itu tidak punya efek berarti dalam perilaku memilih di pemilihan presiden," pungkasnya.
Advertisement