Liputan6.com, Jakarta Tokoh pemuda nasional sekaligus Politikus PDIP Maruarar Sirait mengingatkan, kepemimpinan harus berproses dari bawah agar bisa mengambil keputusan yang tepat bagi bangsa.
Hal ini disampaikannya dalam Seminar Nasional LPDP UI dengan tema "Menggagas Kepemimpinan Nasional dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045" di Auditorium, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Kamis (13/4/2023). Turut hadir Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
Baca Juga
"Yang penting sekarang adalah bagaimana membangun mental, karakter dan integritas. Kalian harus konsisten, termasuk memperjuangkan keadilan. Cukup banyak menemukan anak-anak bagus secara akademis tetapi secara teknis mental tidak baik," kata pria yang akrab disapa Ara ini dalam keterangannya.
Advertisement
Menurut dia, mental memiliki peran penting untuk berproses. Ara pun mencontohkan, sosok Meutya yang seorang jurnalis berkualitas berproses dari bawah, kini sudah menjadi Ketua Komisi I DPR.
"Karena itu, jangan sekali-kali melupakan Jas Merah seperti Bung Karno, penting belajar sejarah tetapi lebih penting membuat sejarah sendiri," ungkap Ara.
Selain itu, membangun sebuah nilai juga penting. Misal, nilai dari keluarga bisa membentuk karakter, dari agama mengajarkan kasih sesama, dan kultur.
"Apapun profesinya jadi jurnalis, dosen, pejabat,  apapun itu  jadilah kepala dan jangan jadi ekor. Buat hal-hal yang baik, untuk mengurus Indonesia harus sama-sama kita bekerja keras. Marilah kita mengurus Indonesia yang menjadi kampung halaman kita bersama," jelas Ara.
Sementara, Meutya mengingatkan, pentingnya kesiapan SDM sekarang ini sebagaimana impian Presiden Jokowi. Bonus Demografi harus diimbagi dengan pendidikan yang berkualitas.
"Semua bilang Indonesia akan ada bonus demografi, kalau usia produktif membludak tapi tidak tersedia dan dibekali sarana pendidikan sama saja. Teman-teman LPDP diharapkan membuat bonus demografi sebagai oppurtinity," jelas dia.
Â
Perlu Pemimpin yang Mengubah Keadaan
Meutya pun menegaskan, dengan Indonesia yang masuk generasi emas, maka diperlukan pemimpin yang berkualitas.
"Indonesia masuk generasi emas, kita perlu pemimpin tidak hanya mampu mengurus hari ini tetapi bisa mengubah keadaan dan nasib bangsa ini ke depan," jelas dia.
Di tempat yang sama, Ketua Umum LPDP UI Dinita Ayu Novela mengungkapkan hingga sekarang sudah terhimpun kurang 3.500 penerima beasiswa LPDP termasuk alumni. Dia pun mengingatkan, bahwa keterbatasan apapun tidak menjadi halangan untuk meraih mimpi dan sukses.
"Pemimpin ke depan yang sukses adalah terus berusaha," pungkasnya.
Advertisement