Sukses

Dishub DKI Minta Transjakarta Manfaatkan Area Komersil Jadi Sumber Pendapatan Lain

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mendorong PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengoptimalkan area komersil di halte-halte yang telah direvitalisasi sebagai sumber pendapatan selain tiket.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mendorong PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengoptimalkan area komersil di halte-halte yang telah direvitalisasi sebagai sumber pendapatan selain tiket.

Hal ini dikatakan Syafrin setelah wacana kenaikan tarif Transjakarta menjadi Rp5 ribu di jam sibuk menjadi perhatian Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

“Ya memang kami mendorong Transjakarta selain dari tiket juga dioptimalisasi non-farebox revenue-nya. Jadi sekarang mereka sudah bangun halte, halte sudah direvitalisasi, di sana ada yang namanya area komersil. Silakan itu dioptimalkan sehinggga bisa menambah pendapatan dari sisi di luar tiket,” kata Syafrin kepada wartawan di Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023).

Lebih lanjut, kata Syafrin, tarif Transjakarta hingga saat ini masih normal, yaitu Rp3.500. Usulan kenaikan tarif tersebut masih dalam kajian sehingga belum dapat dipastikan akan terealisasi atau tidak.

“Kemarin ada usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Begitu ada usulan tentu kami lakukan kajian. Kajiannya komprehensif apakah itu ada kenaikan atau tidak,” tambah Syafrin.

2 dari 2 halaman

Dorongan Heru Budi

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi meminta PT Transportasi Jakarta untuk mencari sumber pendapatan lain selain menaikkan tarif layanannya.

"Tentunya Transjakarta bisa dari sumber-sumber lainnya untuk meningkatkan pendapatan. Tidak harus dari tarif Transjakarta dinaikkan," kata Heru di Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis 13 April 2023.

Namun, ketika ditanya apakah ia setuju dengan usulan kenaikan tarif tersebut, Heru justru kembali bertanya sosok pencetus ide untuk menaikkan tarif Transjakarta itu. "Ide siapa sih yang itu?"Heru menilai,

Meskipun demikian, Heru mengatakan, usulan tersebut masih akan terus dikaji. Sebab, masih banyak proses yang dilalui sebelum hal tersebut direalisasikan.

"Namanya saja survei. Survei kan ada lanjutannya, diskusi, forum diskusi, Focus Group Discussion, dan lain-lain," tambah Heru.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com