Liputan6.com, Jakarta - Satu prajurit TNI anggota Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) dipastikan gugur dalam kontak tembak dengan gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kontak tembak terjadi di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (15/4) sekira pukul 16.30 WIT.
Yonif R 321/GT adalah Batalyon Infanteri yang berkualifikasi Raider berada di bawah kendali komando Brigade Infanteri 13/Galuh, Divisi Infanteri 1/Kostrad.
Satuan ini sedang bertugas melakukan operasi penyelamatan terhadap pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera KKB di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga.
Advertisement
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Kav. Herman Taryaman menjelaskan prajurit TNI yang gugur yakni Pratu Miftahul Arifin. Saat bersama rombongan mencari pilot Susi Air, korban tertembak.
"Korban setelah tertembak, terjatuh ke jurang," ujar Herman Taryaman dilansir Antara, Minggu (16/4/2023).
Ketika rombongan berupaya mengevakuasi Pratu Miftahul, kata Kolonel Herman, langsung diberondong tembakan oleh KKB. Akhirnya, terjadilah kontak tembak antara anggota Satgas Yonif R 321/GT dengan KKB.
Herman belum mengetahui jumlah prajurit TNI yang gugur dalam kontak tembak itu. Sebab, saat ini masih pihaknya masih terus berupaya melakukan evakuasi dan berkoordinasi dengan pasukan di lokasi.
"Cuaca tidak menentu hingga memengaruhi proses pemantauan, evakuasi dan koordinasi dengan pasukan di lapangan," kata Kolonel Herman.
Â
Â
Dikabarkan Ada 6 Prajurit TNI yang Gugur Dalam Kontak Tembak dengan KKB di
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil belum mengetahui jumlah prajurit TNI gugur dalam kontak tembak dengan KKB di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Papua.
"Akibat kontak tembak prajurit TNIÂ dengan gerombolan KST tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban yang meninggal dan luka-luka dari pihak KST maupun prajurit TNI," kata Aidil dalam keterangannya, Minggu (16/4/2023).
Sampai saat ini disebutnya masih dilaksanakan pemantauan. Namun, karena cuaca hujan dan berkabut, sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut.
"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ujar Kolonel Aidil.
"Semoga prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," tambah Aidil.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Antara, Sabtu malam (15/4/2023), penyerangan menyebabkan enam tentara tewas dan 30 lainnya belum diketahui nasibnya.
Advertisement