Sukses

Sandiaga Uno: Relawan Siaga Harus Ikut Menularkan Nilai Kemanusiaan dan Persatuan Bangsa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri Dialog dan Ikrar Kemanusiaan di Kantor DPP Relawan Siaga, Jalan Lenteng Agung No. 18, Senin (17/4/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri Dialog dan Ikrar Kemanusiaan di Kantor DPP Relawan Siaga, Jalan Lenteng Agung No. 18, Senin (17/4/2024).

Bukan hanya Sandiaga saja yang hadir sebagai pembicara, dua tokoh nasional lainnya pun ikut hadir. Seperti Prof. Dr. Mutia Farida Hatta, Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo.

Giat tersebut dihadiri juga para pengurus DPP Relawan Siaga, para tokoh pemuda dari berbagai organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) tingkat nasional, dan anggota Relawan Siaga dari wilayah se-Jabodetabek.

Sementara itu, Sandiaga Uno, yang juga Ketua Dewan Pengawas DPP Relawan Siaga, mengatakan, selain bencana alam, kita juga menghadapi bencana perpecahan. Perpecahan yang terjadi tidak hanya dalam ruang media sosial, tetapi juga dalam kehidupan nyata, yakni dengan seringnya terjadi tawuran.

“Kita harus menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan,” kata Sandiaga.

Giat Dialog dan Ikrar Kemanusiaan tersebut dilatarbelakangi oleh terjadinya fenomena kemasyarakatan yang menjurus kepada perpecahan antaranak bangsa yang sekaligus mendegradasi nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan Indonesia, yaitu satu kelompok melabelkan nama-nama binatang kepada kelompok lainnya yang berbeda pandangan.

Makanya, Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo, Ketua Umum DPP Relawan Siaga, menyampaikan bahwa untuk membangun sebuah bangsa itu, harus ada persatuan hati, saling-menghormati, dan menjauhkan dari sifat egoistis.

“Budaya kita adalah budaya gotong royong, santun, dan saling menunjang,” kata Letjen TNI(Purn) Agus Sutomo.

2 dari 2 halaman

Ancaman Persatuan Bangsa

Fenomena tersebut secara dominan terjadi di ruang-ruang publik digital, tetapi kondisi dan situasi itu menjadi ancaman bagi persatuan bangsa ini apabila tetap dibiarkan.

Sementara, pada giat Dialog dan Ikrar Kemanusiaan itu juga, semua yang hadir membacakan dan menandatangani Ikrar Kemanusiaan yang berbunyi:

“Demi Persatuan Indonesia, kami Pemuda Indonesia berikrar: Dalam situasi dan kondisi apapun, akan menjunjung tinggi harkat dan martabat semua anak bangsa, sebagai manusia mulia yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa, untuk tidak saling merendahkan, melecehkan, mengolok-ngolok, dan menghinakan dengan tidak memanggil sesama anak bangsa menggunakan nama atau sebutan yang tidak beradab dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.”